Gubernur Aceh Menangis Usai 4 Kampung Hilang Diterjang Banjir dan Longsor, Nasib Masyarakat Masih Telantar Men

BERITA KBB- Gubernur Aceh yakni Muzakir Manaf atau yang disapa Mualem menangis saat memimpin apel tim recovery bencana di Lanud Sultan Iskandar Muda.

Beliau menyampaikan kondisi Aceh saat ini yang begitu luluh lantah usai di terjang banjir bandang, longsor hingga gempa. Rumah-rumah warga hancur, akses jalan terputus, jembatan terputus, listrik padam dan kerusakan lainnya.

Mualem mengatakan bahwa dari bencana ini mengakibatkan empat kampung hilang yaitu Kampung Sawang, Kampung Jamboane, Kampung Bireun dan Peusangan.

Bencana yang terjadi di penghujung tahun 2025 diungkap Mualem merupakan Tsunami kedua yang terjadi di Aceh bahkan lebih parah dari yang sebelumnya.

Tidak sampai di situ, Mualem menulis surat bahwa Pemerintah Daerah Aceh menyatakan ketidaksanggupannya dalam menangani bencana yang terjadi.

Ini menunjukkan betapa beratnya bencana yang menimpa Aceh hingga mengakibatkan seluruh kehidupan masyarakat Aceh putus total.

Cuaca yang tidak menentu membuat penanganan dan pendistribusian bantuan ke Aceh terhambat terutama karena akses jalan rusak parah tergerus banjir bandang dan longsor.

Akan tetapi, pemerintah pusat terus berupaya mengirimkan bantuan melalui jalur udara agar sampai di lokasi terdampak bencana dan para korban yang selamat dapat ditangani dengan cepat baik secara kebutuhan logistik maupun medis.

Selain respon cepat pemerintah pusat, negara tetangga kita yakni Malaysia telah mengirimkan alat medis dan obat-obatan ke Bandara Sultan Iskandar Muda untuk segera di distribuskan ke lokasi terdampak di Aceh.

Bantuan tersebut senilai 1 juta ringgit atau Rp 3,6 miliar, Mualem mengatakan bahwa bantuan tersebut merupakan sumbangan dari Malaysia juga dari negara lain yang mulai berdatangan ke Tanah Rencong.

Masyarakat Indonesia mendesak pemerintah pusat untuk segera menetapkan status bencana nasional. ***