Diajukan 2016, Chatib Sulaiman sampai Saat Ini Belum Juga Menjadi Pahlawan Nasional dari Sumbar
menggapaiasa.com - Perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia tidak terlepas dari peran para pejuang-pejuang dari Sumatera Barat (Sumbar). Hanya saja, tidak semua para pejuang itu mendapat status sebagai pahlawan nasional. Padahal peran mereka tidak kalah penting demi republik ini mendapatkan kata merdeka.
Chatib Soelaiman merupakan pejuang kemerdekaan dari Sumatera Barat. Namanya pernah diusulkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar bersama pemerintah kabupaten/kota di Sumbar sebagai pahlawan nasional kepada Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) Kementerian Sosial (Kemensos) pada 2016.
Adapun pemkab/pemkot yang turut ambil andil dalam pengusulan itu adalah Pemkot Padangpanjang, Pemkab Limapuluh Kota, Pemkot Payakumbuh, dan Pemkab Tanahdatar. Kini sudah 2025, nama Chatib Soelaiman belum menjadi pahlawan nasional.
Anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota M. Fajar Rillah Vesky menanyakan tindak lanjut pengusulan calon pahlawan nasional ini kepada Menteri Sosial Syaifullah Yusuf. Dia menyebut Chatib Soelaiman adalah ikon perjuangan kemerdekaan Indonesia di Sumatera Barat.
"Kata Buya Hamka, apa pun perjuangan sebelum dan setelah kemerdekaan Indonesia di Sumatera Barat, tidak lepas dari nama Chatib Soelaiman. Proklamator RI Bung Hatta pernah berziarah ke makam Chatib Soelaiman. Begitu pula dengan mantan Ketum PBNU KH Aqil Sirajd," kata Fajar Vesky kepada menggapaiasa.com Minggu (14/9).
Sebelumnya, Fajar Rillah Vesky bersama Bupati Limapuluh Kota Safni Sikumbang, Wakil Ketua DPRD HM Fadhil Akbar, Kadinsos Indra Suryani, dan Kadis PU Nopriadi Syukri melakukan pertemuan dengan Menteri Sosial Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) pada Kamis (11/9). Ketika itu Gus Ipul didampingi Dirjen Pemberdayaan Sosial Mira Riyati Kurniasih.
"Mohon petunjuk Gus Menteri, apakah diusulkan kembali atau bagaimana," tanya Fajar Vesky saat bertemu Gus Ipul di kantor Kemensos, Jakarta, pada Kamis (11/9) lalu.
Fajar Rillah Vesky merupakan anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota yang berasal dari Nagari (desa) Situjuah Batua. Nagari Situjuah Batua merupakan tempat Chatib Soelaiman gugur ditembak tentara Belanda pada 15 Januari 1949.
Tidak hanya berasal dari Situjuah Batua, Fajar Rillah Vesky juga penulis buku kisah perjuangan Chatib Soelaiman yang berjudul Tambiluak, Tentang PDRI dan Peristiwa Situjuah (ISBN; 2008).
Dia berharap dapat meneliti kembali dokumen pengusulan Chatib Soelaiman sebagai pahlawan nasional. Apalagi proses pengusulan itu sudah sampai di TP2GP. "Bahkan informasi yang pernah kami terima, sudah pernah sampai di tingkat Dewan Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan," kata Fajar Vesky.
Selain menanyakan soal Chatib Soelaiman, mantan wartawan itu dalam pertemuan dengan Mensos Syaifullah Yusuf berharap Kemensos membantu rehabilitasi makam pejuang Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).
"Korban gugur terbanyak sepanjang sejarah PDRI yang sudah diakui pemerintah sebagai Hari Bela Negara adalah dalam Peristiwa Situjuah, 15 Januari 1949. Kita berharap, Kemensos dapat membantu rehabilitasi makam 69 pejuang yang gugur dalam tragedi ini," pinta anggota Fraksi Partai Golkar itu.
Merespons permintaan dan merespons proposal makam pahlawan Situjuah Batua yang diajukan Bupati Limapuluh Kota Safni Sikumbang, Gus Ipul meminta Dirjen Pemberdayaan Sosial Mira Riyati Kurniasih menelusuri kembali pengajuan Chatib Soelaiman sebagai pahlawan nasional. "Kita bantulah ini," kata Gus Ipul sambil menyampaikan ketertarikanya untuk berkunjung ke Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. (*)
Posting Komentar untuk "Diajukan 2016, Chatib Sulaiman sampai Saat Ini Belum Juga Menjadi Pahlawan Nasional dari Sumbar"
Posting Komentar