Rusia Luncurkan Serangan Besar dengan 367 Drone ke Ibu Kota Ukraina

menggapaiasa.com , Jakarta - Rusia menyerang Kyiv, ibu kota Ukraina dengan ratusan drone Serangan itu terjadi sebelum pertukaran tahanan skala besar pada hari Minggu, 25 Mei 2025.

Dilansir dari CBS News Beberapa jam sebelum pertukaran tahanan, ibu kota Ukraina beserta daerah-daerah lain diserang oleh drone tanpa awak dan rudal dari pasukan Rusia. Setidaknya 12 orang meninggal dunia dan belasan korban luka-luka lainnya.

Rusia meluncurkan serangan udara besar-besaran pada Ukraina dengan mengggunakan 367 drone tanpa awak serta roket, menjadi serangan udara tunggal paling masif sepanjang konflik selama lebih dari tiga tahun ini, demikian disampaikan oleh Yuriy Igant, juru bicara Angkatan Udara Ukraina. Secara total, Rusia memanfaatkan 69 peluru kendali bervariasi dan 298 drone, di antaranya adalah model drone Shahed buatan Iran.

belum ada respons resmi dari moscow terkait serangan tersebut.

Presiden AS Donald Trump berkomentar kepada jurnalis pada hari Minggu, tanggal 25 Mei 2025, tentang kemungkinan menerapkan kembali hukuman sanksi terhadap Rusia karena insiden tertentu. Trump menyampaikan, “Saya sangat tidak puas dengan perilaku Putin. Ia telah merenggut nyawa begitu banyak orang, dan sungguh sulit bagi saya untuk memahami apa yang sesungguhnya terjadi di benak Putin.”

"Sudah cukup lama aku kenal dia. Kami selalu akur, tapi dia meluncurkan rudal ke kota-kota serta merenggut nyawa manusia, hal itu membuatku tak suka padanya. Baiklah kita bicarakan ini; tiba-tiba dia melepaskan rudal di Kiev dan beberapa wilayah lainnya. Aku benar-benar enggan mendukungnya. Aku begitu terkejut. Sangat terkejut," kata Trump.

Di hari Minggu malam, Trump mengunggah melalui jejaring sosial bahwa dirinya senantiasa menjalin ikatan yang luar biasa dengan Putin. Ia menyatakan, “Namun ada perubahan pada orang itu. Sekarang dia sudah gila total,” tutur Trump.

Trump menyebutkan bahwa Putin telah merenggut nyawa banyak orang secara tidak perlu. Dia mencatat adanya serangan rudal serta drone yang ditujukan kepada berbagai kota di Ukraina, padahal tak ada alasan untuk itu.

Trump peringatkan bila Putin berniat untuk merebut seluruh wilayah Ukraina, hal itu bakal berakibat fatal bagi Rusia. Sementara itu, Trump turut mencela Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan alasan gaya komunikasi sang presiden tersebut. Dia menjelaskan bahwa segala sesuatu yang dikeluarkan oleh Zelensky hanya membawa persoalan; dia merasa tidak senang dan mendesak agar situasi ini dikendalikan. Pesan semacam itu disampaikan Trump melalui platform media sosial.

Zelensky menyebutkan bahwa rudal serta pesawat tanpa awak milik Rusia menyerang lebih dari 30 tempat termasuk kota dan desa. Dia meminta sekutu di barat agar mengeraskan hukuman sanksi kepada Rusia.

"Serangan ini secara sengaja ditujukan ke kota-kota normal," kata Zelensky melalui media sosial. Dia menyebutkan bahwa target serangan minggu itu termasuk daerah Kyiv, Zhytomyr, Khmelnytskyi, Ternopil, Chernihiv, Sumy, Odesa, Poltava, Dnipro, Mykolaiv, Kharkiv, dan Cherkasy.

“Tidak ada tekanan sungguhan terhadap kepemimpinan Rusia, tindakan brutal ini tak bisa berakhir. Sanksi tentu akan memberikan bantuan,” ujar Zelensky. “Sekarang semangat sangat dibutuhkan, semangat dari Amerika Serikat, negara-negara Eropa, serta dukungan global untuk menciptakan kedamaian.”

Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan bahwa sistem pertahanannya berhasil menjatuhkan 110 drone tanpa awak milik Ukraina dalam waktu semalam. Meskipun Rusia telah menggunakan senjata udara secara luas, serangan yang terjadi dalam dua hari terakhir ini termasuk di antara serangan dengan kekuatan paling besar yang dialami Ukraina sejak dimulainya invasi pada bulan Februari tahun 2022 lalu.

Kementerian Pertahanan Rusia merujuk pada pernyataan Yaroslav Yakimkin dari unit militer Utara Rusia yang menyebutkan pada hari Minggu bahwa tentara Ukraina sudah ditepis dari batas wilayah di daerah Kursk. Pejabat senior Vladimir Putin juga baru-baru ini melakukan kunjungan ke Kursk.