Pewarta Flotim Terpilih 2025-2027: Siap Mengawal Kebenaran tanpa Pengurangan

Suara Flores- Keheningan pagi hari di tepian pantai Alqaqa pada hari Kamis, 22 Mei 2025, menyaksikan upacara pengambilan sumpah bagi tim baru Persatuan Wartawan Lewotanah (Pewartah) untuk wilayah Flores Timur tahun 2025-2027.

Acaranya tidak sekadar momen perayaan, tetapi juga titik penting kelahiran semangat segar dalam bidang jurnalisme lokal di bagian timur Pulau Flores.

Prosesi pengukuhan dilangsungkan dalam suasana yang khusuk dan bersemangat, diarsiteki oleh Dewan Pertimbangan Pewartah yaitu Wentho Eliando, Roberth Ola Bebe, serta Paulus Emanuel Niron.

Pada saat menyatakan janji bersama, pemimpin-pemimpin tersebut menggarisbawahi kesetiaan mereka pada prinsip-prinsip dasar seperti idealisme, kejujuran, serta kemandirian dalam perannya sebagai penyalur berita umum kepada masyarakat.

Patman Werang, Ketua Umum Baru Pupertah, pada sambutannya perdana menggarisbawahi bahwa walaupun organisasinya terbilang masih muda, komitmennya sebagai penyedia informasi yang adil dan seimbang tetap harus dihargai.

Walaupun kita baru terbentuk, namun semangat dan kejujuran kita tak tertandingi. Pewartah bukanlah media milik pribadi. Kita ada di sini untuk memelihara hati nurani masyarakat melalui pendapat yang tajam dan kritis," katanya dengan keras.

Kehadiran Pewartah menerima dukungan dari beberapa pihak, salah satunya adalah Ketua DPRD Flores Timur, Albert Ola Sinour, yang menyampaikan penghargaan untuk pembentukan kepengurusan baru tersebut. Dalam pidatonya, dia menggarisbawahi bahwa Pewartah mempunyai peranan penting dalam pemeliharaan demokrasi.

"Media tidak hanya sebagai pembawa pesan. Media juga bertindak sebagai pelihara nalar masyarakat umum. Semoga Pewartah dapat menjadi pemicu transformasi sambil terus menekankan moralitas dan kecakapan kerja," ungkap Albert.

Dia juga menegaskan krusialnya untuk mempertahankan jarak dari campur tangan kepentingan jangka pendek yang mungkin merusak martabat independensi pers.

Inilah saat yang menandai awal baru bagi Pewartah dalam menjalankan peran mereka sebagai fondasi keempat demokrasi.

Di tengah dinamika informasi yang makin rumit dan kadang terdapat bias, Pewartah muncul sebagai sumber alternatif yang menghadirkan asa baru: bahwa jurnalisme yang tulus, kritis, serta mendukung kebenaran masih bertahan di Bumi Lewotanah.

Dengan pengurus yang sudah resmi terpilih, Pewartah siap melaksanakan tugasnya menjadi media lokal yang ada di garda depan, tidak hanya bertugas memberitahu tetapi juga ikut memastikan keadilan serta menyinari area publik. ***