Provinsi Sumbawa Siap Dibentuk: NTB Menyongsong Era Kekuasaan Baru!

OKE FLORES.COM - Tersembunyi di balik kemilau Pulau Lombok sebagai representasi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), terdapat sebuah narasi berkelanjutan yang berasal dari arah timur: harapan untuk mendirikan Provinsi Sumbawa.

Satu harapan yang lebih dari sekedar retorika politik; ini adalah aspirasi tulus dari rakyat di lima daerah—Dompu, Kota Bima, Kabupaten Bima, Sumbawa, serta Sumbawa Barat—yang menginginkan terciptanya keseimbangan dalam pembangunan mereka.

Saat ini, impian tersebut semakin tampak nyata. Apabila mendapat persetujuan, Provinsi Sumbawa akan berdiri sebagai daerah otonom baru dengan area mencapai 15.391 kilometer persegi serta populasi kira-kira 1,68 juta orang. Ini bakal membentuk kekuatan segar di bagian timur Indonesia, tempat menyimpan potensi luar biasa yang belum sempat dimaksimalkan.

Mendekati dengan Kecepatan: Alasan Pentingnya Ekspansi

Bayangkan jika Anda adalah penduduk kota Bima yang memerlukan waktu berjam-jam untuk bepergian ke Mataram guna mengurus surat-surat resmi. Hal tersebut tak hanya menjadi proses yang kurang praktis, namun juga menghalangi layanan publik agar lebih cepat dan dapat dijangkau dengan mudah. Itulah situasi aktual yang mendorong ide tentang pembentukan daerah otonom baru.

Kehadiran Provinsi Sumbawa membuat kantor pemerintah berada lebih dekat dengan warga. Ini mengakibatkan peningkatan dalam penyediaan layanan umum, distribusi pembangunan yang seimbang, serta memungkinkan tiap area untuk membentuk peraturan sesuai ciri khas dari region tersebut.

Peluang Ekonomi Besar yang Dapat Dieksploitasi Secara Mandiri

Pulau Sumbawa tidak kurang berpotensi dibanding wilayah lainnya. Tersembunyi di balik pegunungannya yang menjulang dan padang rumputsavannanya, ada sumber daya alam yang melimpah dalam bidang pertanian, peternakan, nelayanan, sampai tambang. Tetapi sayangnya, semua aset tersebut belum dimaksimalkan pengembangannya dikarenakan fokus peningkatan infrastruktur lebih condong ke arah pulau Lombok daripada Pulau Sumbawa sendiri.

Apabila berdiri sendiri sebagai sebuah provinsi, Sumbawa bakal memiliki area yang lebih besar dalam memajukan skema perekonomian lokalnya. Anggaran konstruksi bisa diatur dengan tepat sesuai keperluan warganya. Selain itu, kesempatan bagi investor diprediksi juga akan naik drastis karena adanya perubahan status serta imej baru sebagai daerah otonom.

Tak Semudah Membalikkan Tangan: Tantangan Tetap Ada

Tetapi mendirikan sebuah provinsi baru tidak secepat membalikkan telapak tangan. Moratorium yang diberlakukan pemerintah pusat tentang pemekaran wilayah tetap berlangsung, dan hal itu merupakan tantangan terbesar saat ini.

Belum termasuk masalah ketimpangan dalam hal pembangunan infrastuktur dasar seperti jalan penghubung, gedung pemerintahan, rumah sakit, serta sarana pendidikan yang masih memerlukan banyak peningkatan. Selain itu, siapakah yang akan dipilih sebagai ibu kota provinsi juga dapat menjadi sumber kontroversi dan konflik di antara wilayah-wilayah tersebut.

Dari sisi sumber daya manusia, kesiapan aparatur birokrasi juga harus diperkuat. Pelatihan dan rekrutmen ASN menjadi hal krusial agar pelayanan tidak mandek di awal pembentukan.

Dukungan Semakin Kuat: Dari Akar Rumput Hingga Senayan

Walaupun dihadapkan pada berbagai tantangan, tekad warga setempat tetap tidak padam. Para tokoh tradisional, pejuang lokal, dan bahkan perwakilan dewan wilayah terus-menerus mensuarakan urgensi pembentukan daerah otonom baru tersebut. Mereka enggan melihat tanah air mereka masih memandangi harapan akan bantuan langsung dari pusat pemerintahan propinsi.

Beberapa pemuka lokal dari NTB telah memulai upaya untuk mengusulkan masalah ini menjadi prioritas utama. Mereka saat ini meningkatkan diskusi serta pendekatan terhadap pemerintahan pusat guna mewujudkan impian Provinsi Sumbawa tidak sekadar menjadi catatan di tepi sejarah.

Sumbawa Enggan Berpisah, Tetapi Mau Berkembang

Perluasan ini tidak berkaitan dengan pemecahan, melainkan dengan perkembangan. Bukan mengenai penyingkiran dari Lombok, tetapi terfokus pada perceptron distribusi pembangunan dan membawa layanan semakin dekat kepada masyarakat. Provinsi Sumbawa merupakan ungkapan kasih sayang untuk tanah kelahiran—dengan harapan menjadi tempat yang lebih baik, lebih makmur, serta lebih maju.

Saat ini, seluruh perhatian tertumpuk pada keputusan yang diambil oleh pemerintahan nasional. Apakah mereka akan memberikan persetujuan? Bila iya, catatan sejarah akan menyimpan kisah ini: bahwasanya Sumbawa memiliki ambisi luar biasa, serta Indonesia telah membuka pintu bagi aspirasi tersebut untuk berkembang hingga terwujud. ***