Weliyanto pencuri yang bunuh korbannya melawan warga dengan parang, akhirnya tewas diamuk massa - MENGGAPAI ASA

Weliyanto pencuri yang bunuh korbannya melawan warga dengan parang, akhirnya tewas diamuk massa

Weliyanto pencuri yang bunuh korbannya melawan warga dengan parang, akhirnya tewas diamuk massa

menggapaiasa.com, BANGKA –Kronologis kejadian kasus pencurian yang berujung kematian terjadi di Desa Tanjung Sangkar, Kecamatan Lepar Pongok, Kabupaten Bangka Selatan, Senin (8/12/2025) dini hari diungkap oleh aparat kepolisian.

Peristiwa tersebut berawal ditemukannya pria bernama Sarnain (45) tewas bersimbah darah di dalam rumahnya.

Ia  diduga diserang oleh Weliyanto (31), warga Desa Suak Gual, Kecamatan Selat Nasik, Kabupaten Belitung menggunakan senjata tajam.

Meski kasus ini menyebabkan dua orang meninggal, kedua keluarga sama-sama tidak membuat  Laporan  kejadian tersebut kepada polisi.

Kapolsek Lepar Pongok, Ipda Sasongko Yuliansya mengatakan peristiwa ini dipicu diduga aksi pencurian yang dilakukan Weliyanto.

Menurut keterangan awal, Weliyanto memasuki rumah korban pada dini hari dengan tujuan mengambil barang-barang milik Sarnain.

Namun aksinya dipergoki oleh pemilik rumah. Terkejut dan panik, pelaku mengayunkan sebilah  golok ke arah Sarnain kemudian menyerang hingga tewas di tempat. 

“Awal mula kejadian diduga saat pelaku memasuki rumah korban. Pelaku panik setelah dipergoki dan mengayunkan golok ke arah Sarnain ” kata dia kepada Bangkapos.com, Selasa (9/12/2025).

Menurut Sasongko serangan dengan menggunakan sebilah parang tersebut membuat korban mengalami luka bacok pada bagian tangan kiri, leher, dahi dan bibir. Sarnain tersungkur di lantai rumahnya dalam kondisi bersimbah darah.

Jeritan dan suara keributan dari dalam rumah sontak membangunkan warga sekitar yang kemudian bergegas menuju sumber suara.

Saat warga memasuki rumah korban, suasana mengerikan langsung terlihat. Lantai rumah penuh bercak darah, sementara korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

Pelaku yang masih berada di lokasi kejadian diminta keluar dari rumah untuk menyerahkan diri.

Namun pelaku masih berupaya melawan dengan mengancam warga dengan menggunakan sebilah parang yang masih dipegangnya. 

Selain itu pelaku juga membakar barang barang yang ada di dalam rumah korban. Melihat hal tersebut warga terus berupaya untuk mengamankan pelaku yang masih berada di dalam rumah  dan pelaku berhasil diamankan.

Dalam kondisi emosi memuncak dan dipicu rasa geram atas kematian Sarnain dan perlawanan pelaku saat hendak diamankan, warga spontan melakukan tindakan terhadap Weliyanto. 

“Pelaku mengalami luka serius akibat tindakan spontan massa dan dinyatakan meninggal dunia di tempat,” jelas Sasongko.

Usai peristiwa itu lanjut dia, keluarga Weliyanto  yang langsung diwakilkan orang tuanya tidak menuntut siapapun atas kematian anaknya.

Ayah Weliyanto menganggap insiden tersebut sebagai musibah dan menerima peristiwa itu sebagai takdir. Weliyanto kini telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Simpang Tiga Desa  Penutuk. 

Seperti diketahui Weliyanto dan orang tuanya merupakan nelayan yang biasa memasang bubu untuk mencari ikan di wilayah Perairan Tanjung Sangkar dan sekitarnya.

Namun kapal yang mereka bawa mengalami kerusakan mesin sehingga terpaksa berlabuh di Desa Tanjung Sangkar kurang lebih sejak sebulan terakhir. Weliyanto kemudian mengontrak sebuah rumah di Desa Tanjung Sangkar selama kurang lebih satu bulan terakhir. 

Sementara, termasuk sang ayah tinggal di Masjid desa setempat sambil memperbaiki kapal. Rencananya, mereka seharusnya kembali melaut pada hari kejadian.  

Namun pada dini hari, Weliyanto diduga keluar dari kontrakannya dan memasuki rumah korban dengan niat mencuri. Insiden maut itu terjadi hanya beberapa jam sebelum Weliyanto dan orang tuanya berencana berangkat melaut kembali.

“Untuk keluarga Sarnain juga tidak membuat laporan polisi terkait kematian anggota keluarga mereka,” ucapnya.

Meski demikian Sasongko menegaskan bahwa proses   Olah TKP dan serangkain Penyelidikan  tetap berjalan.

Langkah yang dilakukan antara lain mendatangi TKP, olah tempat kejadian perkara (TKP), interogasi saksi-saksi, serta identifikasi jenazah baik terhadap korban maupun pelaku.

Proses penyelidikan awal tetap dilakukan untuk memastikan penyebab kematian dan memastikan tidak ada pihak lain yang terlibat.

Kepolisian memastikan tetap mengutamakan stabilitas keamanan di wilayah Lepar Pongok.

Ia menyebutkan bahwa kejadian ini harus segera ditangani secara profesional untuk mencegah munculnya spekulasi, konflik, atau keresahan baru di tengah masyarakat. Dirinya mengimbau masyarakat tetap tenang. 

“Polsek Lepar Pongok berkomitmen menjaga kondusifitas wilayah, memastikan situasi tetap aman, dan mencegah adanya informasi yang tidak benar berkembang di masyarakat,” pungkas Sasongko Yuliansya. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Posting Komentar untuk "Weliyanto pencuri yang bunuh korbannya melawan warga dengan parang, akhirnya tewas diamuk massa"