UNRWA: Gaza rumah bagi anak-anak amputasi terbanyak dalam sejarah modern

PHILIPPE Lazzarini, kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), mengatakan hampir 42.000 warga Palestina di Gaza telah menderita luka yang mengubah hidup akibat genosida Israel selama dua tahun terakhir – dan hampir seperempatnya adalah anak-anak.
"Gaza kini menjadi rumah bagi kelompok anak-anak amputasi terbesar dalam sejarah modern," tulis Lazzarini pada Jumat seperti dilansir Al Jazeera.
"Dengan runtuhnya sistem medis selama perang, mereka yang mengalami luka serius kesulitan mendapatkan perawatan dan rehabilitasi yang mereka butuhkan untuk membangun kembali kehidupan mereka."
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada akhir Oktober sekitar 3.800 anak-anak Palestina sedang menunggu evakuasi dari Gaza untuk mendapatkan akses ke perawatan medis darurat.
WHO memperkirakan lebih dari 5.000 orang telah menjalani amputasi, tidak termasuk amputasi traumatis yang terjadi di luar fasilitas medis. Kasus-kasus parah meliputi 1.300 cedera otak traumatis, lebih dari 3.300 luka bakar mayor, dan cedera anggota tubuh yang meluas, lapor Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Hanya 14 dari 36 rumah sakit di Gaza yang masih berfungsi sebagian, tambah WHO, dan banyak dari 1.300 fisioterapis dan 400 terapis okupasi di Gaza telah mengungsi atau tewas.
“Tim UNRWA, yang bekerja sama dengan WHO dan organisasi mitra, telah memberikan dukungan psikososial kepada lebih dari 30.000 penyandang disabilitas sejak perang dimulai, dengan lebih dari 8.000 di antaranya menerima alat bantu dan layanan rehabilitasi,”ujar Lazzarini seperti dilansir Shafaq.
Ia menekankan bahwa tim "berusaha keras untuk memastikan mereka tidak tertinggal."
Sementara itu, pelanggaran gencatan senjata Israel berlanjut hari ini, dengan artileri berat, serangan udara, dan penghancuran dilaporkan di beberapa wilayah, serta tembakan senapan mesin dari kendaraan lapis baja yang beroperasi di zona pertempuran.
Kantor Media Pemerintah Gaza menyatakan lebih dari 500 pelanggaran telah terjadi sejak perjanjian dimulai: pasukan Israel menembaki warga sipil 164 kali, menyerbu wilayah di luar garis kuning 25 kali, melancarkan 280 serangan, dan menghancurkan properti sebanyak 118 kali.
Sejak gencatan senjata berlaku pada 11 Oktober, serangan Israel telah menewaskan 366 warga Palestina dan melukai 938 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sehingga total korban tewas sejak 7 Oktober 2023 menjadi 70.125 orang tewas dan 171.015 orang terluka.
Posting Komentar untuk "UNRWA: Gaza rumah bagi anak-anak amputasi terbanyak dalam sejarah modern"
Posting Komentar