Trump buka jalan bagi Nvidia jual chip AI H200 ke Tiongkok menandai pergeseran strategi teknologi global - MENGGAPAI ASA

Trump buka jalan bagi Nvidia jual chip AI H200 ke Tiongkok menandai pergeseran strategi teknologi global

menggapaiasa.com- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, membuka lembaran baru dalam kebijakan ekspor teknologi tinggi dengan mengizinkan perusahaan semikonduktor besar asal AS, Nvidia, menjual chip kecerdasan buatan (AI) kelas atas H200 ke "pelanggan yang disetujui" di Tiongkok. Keputusan ini mengakhiri larangan ekspor yang berlaku sejak pemerintahan sebelumnya dan menandakan perubahan arah dalam persaingan teknologi global.

Dilansir dari The Guardian, Rabu (10/12/2025), Trump menyatakan melalui unggahan di platform Truth Social bahwa dia telah memberitahu Presiden Tiongkok, Xi Jinping, tentang keputusan ini, dan Xi merespons secara positif. Trump menulis, "Amerika Serikat akan mengizinkan NVIDIA mengirim produk H200 kepada pelanggan yang disetujui di Tiongkok… di bawah kondisi yang tetap menekankan keamanan nasional."

Trump juga menyebut Departemen Perdagangan AS sedang merampungkan rincian kesepakatan dan berencana memberikan izin serupa kepada perusahaan chip lain seperti AMD dan Intel. 

Dalam mekanisme baru ini, Pemerintah AS akan mengambil 25 persen dari hasil penjualan H200 ke Tiongkok, meningkat dari kesepakatan sebelumnya sebesar 15 persen untuk produk H20. Kebijakan ini menunjukkan upaya Washington bukan sekadar membuka pasar, tetapi juga memonetisasi ekspor sebagai bagian dari strategi ekonomi dan keamanan nasional.

Chip H200 bukanlah chip paling mutakhir milik Nvidia, tetapi performanya jauh lebih superior dibanding pendahulunya, H20, yang dirancang khusus untuk pasar Tiongkok. Pemerintahan sebelumnya melarang ekspor AI-chip tingkat tinggi ke Tiongkok karena kekhawatiran chip tersebut dapat digunakan untuk aplikasi militer atau pengawasan.

Bagi Nvidia dan CEO-nya, Jensen Huang, yang selama ini intens melobi Gedung Putih, keputusan ini berpotensi membuka akses miliaran dolar dari pasar Tiongkok dan memulihkan posisi perusahaan di pasar AI global. Juru bicara Nvidia menyatakan, "Keputusan ini mencerminkan keseimbangan yang bijaksana antara kepentingan komersial dan keamanan nasional."

Namun, putusan ini tidak lepas dari kritik di Washington. Sejumlah anggota Kongres dari Partai Demokrat memperingatkan bahwa chip semacam H200 bisa meningkatkan kapasitas militer, pengawasan, atau sensor pemerintah Tiongkok. Mereka menegaskan, penjualan ini harus dibatasi agar tidak "mengorbankan keamanan nasional Amerika."

Sementara itu, analis industri menilai langkah ini mencerminkan realitas bahwa pelarangan keras ekspor chip ke Tiongkok kini dianggap tidak lagi rasional dalam konteks permintaan pasar global. Menurut mereka, kebijakan ini menandakan pergeseran persaingan AI global dari kontrol ketat menuju persaingan pasar dan komersial.

Meski demikian, pemerintah AS tetap mempertahankan larangan ekspor untuk chip generasi paling mutakhir, termasuk seri "Blackwell" dan prosesor mendatang "Rubin". Langkah ini menunjukkan bahwa Washington berupaya menjaga keunggulan teknologi inti sambil tetap menerima realitas komersial.

Dengan begitu, akses penjualan H200 ke Tiongkok menandai pergeseran strategi global yang lebih kompleks, di mana dominasi teknologi melalui larangan ketat kini mulai diimbangi oleh pertimbangan keamanan, keuntungan ekonomi, dan dinamika geopolitik. 

Langkah ini dipandang sebagai momen penting bagi industri chip global dan persaingan kecerdasan buatan di abad ke-21, sekaligus membuka peluang sekaligus tantangan baru bagi perusahaan-perusahaan teknologi besar.

Posting Komentar untuk "Trump buka jalan bagi Nvidia jual chip AI H200 ke Tiongkok menandai pergeseran strategi teknologi global"