Top 6 kota dengan angka harapan hidup tertinggi di Jawa Tengah versi BPS 2025, mana paling panjang umur?

KABAR WONOSOBO – Di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap kualitas layanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, sejumlah daerah di Jawa Tengah mencatatkan capaian yang menonjol. Beberapa kota bahkan menunjukkan perkembangan signifikan dalam indikator penting yang mencerminkan kualitas hidup penduduknya. Salah satunya adalah angka harapan hidup, parameter yang kerap menjadi sorotan dalam evaluasi pembangunan daerah.

Bagaimana BPS Menentukan Angka Harapan Hidup?

Sebelum menilik kota mana saja yang mencatatkan angka tertinggi, penting memahami bagaimana Badan Pusat Statistik (BPS) menentukan angka harapan hidup. Indikator ini dihitung berdasarkan Life Table, yakni metode statistik yang mengestimasi rata-rata usia yang diperkirakan dapat dicapai seseorang sejak lahir.

Perhitungan BPS mengacu pada tiga komponen utama:

1. Angka Kematian Bayi (AKB) – Tingkat kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup. Semakin rendah AKB, semakin tinggi peluang peningkatan harapan hidup.

2. Struktur Umur Penduduk – Komposisi usia dalam suatu wilayah memengaruhi estimasi keberlangsungan hidup populasi.

3. Data Kesehatan dan Kependudukan – Termasuk cakupan imunisasi, akses fasilitas kesehatan, status gizi, dan sosial ekonomi masyarakat.

Dengan pendekatan tersebut, BPS menghasilkan estimasi objektif mengenai kualitas hidup suatu daerah berdasarkan data demografis dan kesehatan terbaru.

Angka Harapan Hidup 6 Kota di Jawa Tengah

Berdasarkan Data BPS 2025, berikut daftar kota dengan angka harapan hidup tertinggi di Jawa Tengah. Penyajian dimulai dari posisi keenam sebagai yang terendah dalam daftar, hingga posisi pertama sebagai kota dengan capaian paling tinggi.

6. Kota Pekalongan

Kota Pekalongan menempati posisi keenam dengan angka harapan hidup 75,10 tahun. Angka ini berada sedikit di bawah rata-rata Provinsi Jawa Tengah yang tercatat 75,24 tahun. Peningkatan layanan kesehatan primer dan edukasi pola hidup sehat menjadi upaya yang terus digenjot pemerintah setempat.

5. Kota Tegal

Di atas Pekalongan, Kota Tegal mencatat angka harapan hidup 75,30 tahun. Meski selisihnya tidak besar, capaian ini menunjukkan tren positif terkait akses kesehatan masyarakat yang semakin merata. Program penanganan penyakit tidak menular menjadi salah satu fokus penguatan kota ini.

4. Kota Magelang

Lonjakan signifikan terlihat di posisi keempat, yakni Kota Magelang yang mencatat 78,03 tahun. Infrastruktur kesehatan yang relatif lengkap serta kesadaran masyarakat terhadap pemeriksaan rutin turut berperan dalam capaian ini.

3. Kota Surakarta

Kota Surakarta berada di posisi ketiga dengan angka harapan hidup 78,18 tahun. Kota budaya ini dikenal memiliki tingkat aktivitas fisik masyarakat yang tinggi serta program kesehatan publik yang berkelanjutan, sehingga turut mendongkrak kualitas hidup penduduknya.

2. Kota Semarang 

Sebagai ibu kota provinsi, Semarang mencatatkan angka harapan hidup 78,72 tahun. Akses pelayanan kesehatan yang lebih modern dan luas menjadi keunggulan kota ini. Pemerintah kota juga gencar menjalankan program promotif dan preventif untuk menjaga kesehatan masyarakat.

1. Kota Salatiga

Kota Salatiga menjadi daerah dengan angka harapan hidup tertinggi di Jawa Tengah, mencapai 78,75 tahun. Lingkungan yang relatif bersih, kualitas udara yang baik, serta fasilitas kesehatan dan pendidikan yang memadai menjadi faktor yang kerap disebut mendukung pencapaian ini. Kombinasi antara stabilitas sosial dan budaya aktivitas fisik masyarakat turut memperkuat posisi Salatiga di puncak daftar.

Artikel ini menunjukkan bahwa peningkatan angka harapan hidup tidak hanya dipengaruhi fasilitas kesehatan, tetapi juga gaya hidup, lingkungan, serta kebijakan pembangunan jangka panjang. Capaian ini menjadi gambaran penting bagi daerah lain dalam merumuskan strategi peningkatan kualitas hidup masyarakat di masa mendatang.***