Top 3 dunia: Myanmar serang RS, Hamas ogah dilucuti - MENGGAPAI ASA

Top 3 dunia: Myanmar serang RS, Hamas ogah dilucuti

TOP 3 dunia kemarin adalah militer Myanmar menggempur rumah sakit di daerah yang dikuasai Tentara Arakan. Akibatnya 30 orang tewas dan puluhan lainnya terluka.

Berita lain top 3 dunia adalah bentrokan kembali terjadi di perbatasan Thailand dan Kamboja hingga Hamas menolak dilucuti. Berikut berita selengkapnya:

1. Militer Myanmar Gempur Rumah Sakit, 30 Orang Tewas

Sedikitnya 30 orang, termasuk pasien, tewas, dan sekitar 70 lainnya terluka setelah serangan udara oleh militer Myanmar menghantam sebuah rumah sakit besar diwilayah barat. Myanmar telah dilanda pertempuran yang melelahkan dalam perang saudara.

Khine Thu Kha, juru bicara Tentara Arakan, mengatakan rumah sakit di kota Mrauk U, negara bagian Rakhine barat, dihantam bom yang dijatuhkan oleh pesawat militer pada Rabu malam, 10 Desember 2025. Tentara Arakan sedang berjuang melawan pemerintah yang berkuasa di beberapa bagian negara bagian pesisir tersebut.

“Rumah Sakit Umum Mrauk U hancur total,” kata Khine Thu Kha seperti dikutip dari Al Jazeera. “Tingginya jumlah korban terjadi karena rumah sakit tersebut terkena serangan langsung.”

Myanmar telah dilanda konflik sejak militer menekan protes terhadap kudeta tahun 2021. Militer berhasil menggulingkan pemerintahan terpilih yang dipimpin oleh peraih Nobel Aung San Suu Kyi.

Rumah sakit berkapasitas 300 tempat tidur itu penuh sesak dengan pasien pada saat pemogokan terjadi, kata pekerja bantuan Wai Hun Aung. Sebagian besar layanan kesehatan di wilayah negara bagian Rakhine telah ditangguhkan di tengah pertempuran yang sedang berlangsung.

Lihat di sini selengkapnya.

2. Thailand Kamboja Kembali Panas, Perang Pecah di Perbatasan

Pertempuran kembali pecah di perbatasan Thailand dan Kamboja pada Kamis, 11 Desember, dengan suara tembakan terdengar di sekitar kompleks candi kuno. Dilansir dari CNA, sebanyak 15 orang tewas, terdiri atas prajurit Thailand dan warga sipil Kamboja.

Kedua negara telah lama memperdebatkan batas warisan kolonial sepanjang 800 kilometer yang mencakup sejumlah situs candi bersejarah. Lebih dari setengah juta orang dari kedua negara telah mengungsi dari wilayah yang dilanda serangan udara, tank, dan drone. Konflik telah melebar ke lima provinsi di Thailand dan lima provinsi di Kamboja.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan akan menelepon para pemimpin Thailand dan Kamboja untuk menuntut penghentian pertempuran. “Saya dijadwalkan berbicara dengan mereka besok,” ujarnya, dikutip dari pernyataannya kepada wartawan di Gedung Putih pada Rabu. Amerika Serikat, bersama Cina dan Malaysia selaku ketua ASEAN, sebelumnya menengahi gencatan senjata pada Juli.

Pada Oktober, Trump mendukung deklarasi lanjutan dan mempromosikan kesepakatan dagang baru dengan kedua negara. Namun Thailand menangguhkan kesepakatan itu sebulan berikutnya.

Di Thailand, lebih dari 400 ribu orang mengungsi ke tempat penampungan, menurut keterangan Kementerian Pertahanan yang disampaikan juru bicara Surasant Kongsiri pada Rabu, dilansir dari Al Jazeera

. “Lebih dari 400.000 orang telah dipindahkan ke tempat yang aman,” katanya. Ia menambahkan, “Warga sipil harus mengungsi dalam jumlah besar karena kami menilai ada ancaman serius terhadap keselamatan mereka.”

Simak di sini selengkapnya.

3. Hamas Bersedia Bekukan Senjata Namun Tolak Dilucuti

Seorang pemimpin senior Hamas, Khaled Meshaal, mengatakan bersedia mempertimbangkan pembekuan sementara senjata, namun mereka menolak dilucuti secara penuh. Pelucutan senjata adalah tuntutan utama dari rencana perdamaian Gaza yang didukung AS.

Meshaal mengisyaratkan negosiasi sedang berlangsung dengan para mediator ketika gencatan senjata yang rapuh memasuki fase baru. Ketegangan antara Israel dan Hamas masih terus berlanjut.

Seorang pemimpin senior Hamas mengatakan kepada Al Jazeera pada Rabu bahwa kelompok militan tersebut terbuka untuk tak menggunakan senjata. Namun mereka menolak tuntutan perlucutan senjata yang diajukan dalam rencana perdamaian Gaza yang disponsori oleh Amerika Serikat.

"Gagasan pelucutan senjata total tidak dapat diterima oleh gerakan perlawanan (Hamas). Yang diusulkan adalah pembekuan, atau penyimpanan (senjata) untuk memberikan jaminan terhadap eskalasi militer apa pun dari Gaza dengan pendudukan Israel," kata Khaled Meshaal.

Baca di sini selengkapnya.

Posting Komentar untuk "Top 3 dunia: Myanmar serang RS, Hamas ogah dilucuti"