Tim Ekspedisi Patriot Unpad Dorong Pengembangan Komoditas Lokal di Daerah Transmigasi Kalimantan Tengah
PR JABAR - Tim Ekspedisi Patriot Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, bersama Kementerian Transmigrasi (Kementrans), mendorong pengembangan daerah transmigrasi Jelai (Pulau Nibung), di Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah.
Dorongan ini diberikan setelah Tim Ekpedisi Patriot Unpad dan Kementrans melakukan kegiatan selama kurang lebih empat bulan, dan diakhiri dengan lokakarya hasil penelitian dan observasi lapangan.
Kegiatan Lokakarya digelar di Aula Kabupaten Sukamara dengan tujuan untuk menyampaikan temuan data lapangan yang berguna dalam pengembangan daerah transmigrasi Jelai di masa yang akan datang.
Lokakarya dihadiri Wakil Bupati Sukamara, Nur Efendi, Asisten Daerah I, dan turut dihadiri pula oleh para kepala dinas, camat, kepala desa, dan lurah di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Sukamara.
Wakil Bupati Sukamara, menyatakan, Pemerintah Kabupaten Sukamara mengapresiasi kegiatan Ekspedisi Patriot Unpad dan berharap data-data dari riset ilmiah yang dilakukan bisa dijadikan sebagai guideline ilmiah dalam merumuskan kebijakan pengembangan kawasan transmigrasi di kawasan Kabupaten Sukamara.
Saat diskusi, Wakil Bupati Sukamara juga menyampaikan harapan, adanya data-data dari Tim Ekspedisi Patriot Unpad, Pemda Sukamara mampu membuat Grand Desain Pengembangan Kawasan Transmigrasi yang mampu mendukung Proyek Strategi Nasional yang dicanangkan Pemerintah Pusat di kabupaten Sukamara.
"Terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan sumberdaya manusia, sehingga perlu pengembangan aktivitas transmigrasi baik dari segi sumberdaya manusia dan pengembangan potensi Sumber daya alam," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Tim Ekspedisi Patriot yang membidangi pengembangan potensi lokal area transmigrasi Jelai, Apt, Gofarana Wilar, S.Si., M.Si., Ph.D menyampaikan terkait denga potensi lokal yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian didaerah transmigrasi.
Wilar menyampaikan perubahan paradigma transmigrasi, dimana transmigrasi bukan hanya memindahkan orang saja tetapi lebih jauh membentuk lokus perekonomian baru yang mampu menggerakkan perekonomian Indonesia dari daerah-daerah perifer termasuk area transmigrasi yang sedang dikembangkan termasuk di daerah Sukamara.
Komoditas Jeruk Siam
Dari hasil penelitian menunjukkan, area transmigrasi Jelai merupakan area yang sangat subur karena merupakan hasil sedimentasi dari lumpur Sungai. Tanahnya memiliki pH 4-7. Juga nilai fertilitas tanah di kawasan transmigrasi Jelai dimana kemampuan tanahnya mampu untuk menyediakan nutrisi penting (seperti N, P, K), air, dan oksigen yang cukup tinggi hal ini menjadi salah satu faktor alam yang mendukung pengembangan produk holtikultura unggulan di kabupaten Sukamara.
"Komoditas holtikultura pertanian di daerah transmigrasi Jelai sangat meruah berdasarkan hasil perhitungan Location Quotient (LQ). LQ ini merupakan suatu metode perhitungan spesialisasi produksi dibanding wilayah referensi yang biasa digunakan untuk menghitung komoditas unggulan suatu daerah," jelas Wilar.
Hasil perhitungan LQ menunjukkan komoditas Jeruk Siam khas daerah transmigrasi Jelai memiliki nilai LQ=3,3085 yang menandakan nilai LQ di atas 1 sebagai syarat suatu produk dikatakan siap menjadi produk unggulan.
Meskipun kapasitas produksi jeruk siam masih terbatas, lahan transmigrasinya belum dipergunakan secara optimal sehingga potensi pengembangannya masih sangat terbuka lebar.
Di sisi lain, jeruk siam jelai memiliki keunggulan rasa yang manis dan kadar air yang sangat tinggi dan biaya produksi yang cukup murah yaitu 6000/kg membuat jeruk siam jelai siap menjadi komoditas unggulan kawasan tarnsmigrasi jelai dimasa yang akan datang.
Menurut Wilar, kendala yang dihadapi dalam hal pemasaran bisa diatasi dengan salah satu kebijakan dimana petani dan Pemda membentuk Hub Jeruk siam dengan konsumen langsung.
Di sisi lain, pemda dapat membuat payung hukum terkait dengan rumah makan dan juga hotel yang ada di daerah Sukamara bisa menggunakan jeruk siam jelai dalam hidangan minuman yang disediakan di daerah Sukamara.
"Sehingga keterserapan produksi petani Jeruk Siam sangat tinggi dan mampu menggerakan perekonomian di area transmigrasi Jelai," tambahnya.
Dengan berakhirnya kegiatan Ekspedisi Patriot, kata Wilar, diharapkan mampu memberikan suatu kontribusi nyata dari insan akademik (Unpad) dalam memetakan potensi unggulan yang ada di daerah transmigrasi di kawasan Jelai, Sukamara.
"Tentunya bisa menawarkan alternatif-alternatif metode yang bisa dilakukan dalam mengangkat potensi tersebut sehingga feasible dilakukan oleh masyarakat di kawasan transmigrasi Jelai," papar dia.
"Hal ini juga untuk membuktikan bahwa teknologi yang dimiliki perguruan tinggi bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan bisa berdampak langsung bagi kehidupan masyarakat di kawasan transmigrasi Jelai, Sukamara, Kalimantan Tengah," pungkasnya.***
Posting Komentar untuk "Tim Ekspedisi Patriot Unpad Dorong Pengembangan Komoditas Lokal di Daerah Transmigasi Kalimantan Tengah"
Posting Komentar