Telusuri Kayu Terseret Banjir Sumut,Menteri LH Hanif Faisol Akan Panggil 8 Perusahaan: Cari Asalnya
Ringkasan Berita:
- Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyatakan akan memanggil delapan perusahaan.
- Perusahaan-perusahaan tersebut diduga terlibat dalam aktivitas yang berkaitan dengan kayu-kayu yang terseret banjir.
- Pemanggilan ini dilakukan setelah insiden banjir besar yang terjadi di Sumatera Utara.
menggapaiasa.com - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengambil langkah tegas menanggapi temuan kayu gelondongan yang terseret banjir di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru, Sumatera Utara.
Pemerintah akan memanggil delapan perusahaan yang beroperasi di kawasan tersebut untuk mengusut sumber material yang terbawa arus.
Hanif menjelaskan bahwa pemanggilan ini merupakan tindak lanjut dari analisis citra satelit yang menunjukkan adanya dugaan kontribusi aktivitas perusahaan terhadap kerusakan kawasan.
"Ada delapan yang berdasarkan analisa citra satelit kami berkontribusi memperparah hujan ini.
Jadi, kami sedang mendalami dan saya sudah minta di Deputi Gakkum (Penegakan Hukum) untuk melakukan langkah-langkah cepat dan terukur," kata Hanif, Senin (1/12/2025), seperti dilaporkan Jurnalis KompasTV, Stefanus Wangge.
Ia memastikan pemanggilan tersebut akan dilakukan segera.
"Jadi, hari Senin akan segera dipanggil semua unit-unit yang berdasarkan kajian citra satelit, kita bisa melihat semuanya dari citra satelit, sehingga kita secara logis bisa memproyeksikan apa yang terjadi dengan kondisi itu pada saat hujan deras,” imbuhnya.
Menurut Hanif, kementerian akan meminta penjelasan rinci dari perusahaan-perusahaan tersebut, termasuk dengan menampilkan citra satelit resolusi tinggi untuk memverifikasi asal kayu yang terseret.
"Supaya bisa membuktikan ini kayu itu dari mana asalnya,” tegasnya.
Selain menyelidiki sumber material, Kementerian Lingkungan Hidup juga akan meninjau ulang seluruh persetujuan lingkungan di kawasan DAS Batang Toru.
"Kemudian kita juga akan mereview semua persetujuan di situ.
Jadi kita akan menggunakan konfisi siklon tropis ini sebagai baseline dari curah hujan, artinya semua kajian lingkungan harus di atas itu kemampuannya.
Kalau tidak di atas itu. Kami akan segera merivisi persetujuan lingkungannya atau menghentikan kegiatan," jelas Hanif.
Ia menambahkan, jika data awal sudah lengkap, maka tindakan tegas dapat diambil dalam waktu dekat.
"Kami juga berdasarkan hasil verifikasi awal, seandainya hari minggu sudah ada data-data, maka kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Apakah penghentian kegiatan dan seterusnya, karena ini memang sudah terjadi bencana," imbuhnya.
![]()
Kemenhut: Kayu Gelondongan Berasal dari Beragam Sumber
Sebelumnya, Kementerian Kehutanan (Kemenhut) turut memberikan penjelasan awal mengenai fenomena kayu gelondongan yang ditemukan pascabanjir di Sumatera.
Direktur Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) Kemenhut, Dwi Januanto Nugroho, mengatakan ada beberapa kemungkinan asal material tersebut.
"Hasil analisis sumber-sumber kayu itu. Satu adalah kayu lapuk, kedua kayu yang akibat tadi pohon tumbang dan ketiga di area-area penebangan. Kayu-kayu dari area penebangan," kata Dwi, Jumat (28/11/2025).
Ia menambahkan bahwa sebagian besar kayu diperkirakan berasal dari area yang dikelola oleh Pemegang Hak Atas Tanah (PHAT) yang berada di kawasan Areal Penggunaan Lain (APL).
(menggapaiasa.com/KompasTV)
Jangan lewatkan berita-berita menggapaiasa.comtak kalah menarik lainnya di Google News , Threads dan Facebook
Posting Komentar untuk "Telusuri Kayu Terseret Banjir Sumut,Menteri LH Hanif Faisol Akan Panggil 8 Perusahaan: Cari Asalnya"
Posting Komentar