Sudah 13 Hari Bener Meriah andquotLumpuhandquot Jaringan Telkom dan Listrik Masih Padam - MENGGAPAI ASA

Sudah 13 Hari Bener Meriah andquotLumpuhandquot Jaringan Telkom dan Listrik Masih Padam

Ringkasan Berita:
  • Sudah 13 hari pascabencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Bener Meriah, kondisinya masih terisolasi dari segala akses.
  • Mirisnya, bukan saja terisolasi dari akses jalan, jaringan listrik dan jaringan telokomunikasi hingga kini juga masih "lumpuh".
  • Sebagai orang nomor satu di Bener Meriah, Tagore Abubakar masih khawatir dengan logistik berupa beras karena stoknya sudah menipis, hanya cukup untuk beberapa hari kedepan. 

Laporan Wartawan Tribun Gayo Budi Fatria | Bener Meriah

menggapaiasa.com, REDELONG -Sudah 13 hari pascabencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Bener Meriah, kondisinya masih terisolasi dari segala akses.

Mirisnya, bukan saja terisolasi dari akses jalan, jaringan listrik dan jaringan telokomunikasi hingga kini juga masih "lumpuh".

Parahnya, Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas Elpiji kini menjadi barang langka di Bener Meriah.

Kalaupun ada, maka tak tanggung-tanggung, harga bisa melambung tinggi, seperti BBM jenis Pertamax dijual di enceran seharga Rp 60.000-80.000 per liter.

Bukan hanya itu, harga-harga kebutuhan pokok kini melambung tinggi, seperti beras sudah sulit didapat harganyapun tak karuan.

Masyarakat hanya bisa pasrah dengan keadaan yang terjadi di Bener Meriah saat ini.

"Untuk jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi kita (Bener Meriah) belum pulih.

Tapi untuk bantuan ke masyarakat terus kita dorong ke desa-desa ada melalui darat dan juga lewat udara" ujar Bupati Bener Meriah, Tagore Abubakar, Minggu (7/12/2025).

Namun, sebagai orang nomor satu di Bener Meriah, dirinya masih khawatir dengan logistik berupa beras karena stoknya sudah menipis, hanya cukup untuk beberapa hari kedepan. 

Bener Meriah, jelas Tagore sawahnya sangat kurang.

"Hasil panen padi kita hanya cukup untuk dikonsumsi selama 1 bulan, kebutuhan 11 bulan lagi harus didatangkan dari luar daerah," katanya.

Namun, dirinya tidak diam, akan mengupayakan agar logistik seperti beras muda-mudahan bisa dikirim lagi ke Bener Meriah melalui udara, karena ini akses satu-satunya sekarang ini.

"Ada sebagian masyarakat kita sudah mulai membeli beras dan kebutuhan lainnya ke wilayah Bireuen dan Lhokseumawe dengan berjalan kaki. Kita berharap kondisi seperti ini cepat pulih," harapnya. 

Dirinya juga berpesan kepada seluruh masyarakat di Bener Meriah agar tetap tenang. 

"Masyarakat yang berkebun tetap beraktivitas seperti biasa, tapi tetap waspada, untuk hasil kopi kita upayakan ada yang beli, dan jangan panik, karena pemerintah masih ada.

Kita tidak boleh menyerah, kita terus berjuang bersama rakyat agar ekonomi bisa pulih kembali," pungkasnya.

Buka Akses Jalan KKA

Guna membuka akses terisolasi, Pemkab Bener Meriah, kini juga sedang menerobos akse jalan KKA yang menghubungkan Bener Meriah dengan Aceh Utara.

"Untuk akses jalan KKA ini lagi kita terobos, sementara kalau jalan kaki dan roda dua sudah bisa.

Sedangkan kendaraan roda empat mungkin dua minggu lagi sudah bisa melintas, khusus mobil ukuran kecil seperti duble kabin dan lainnya, tapi untuk mobil ukuran besar belum bisa," papar Tagore.

Menurut Tagore, Bener Meriah secara keseluruhannya terisolasi, untuk menuju ke pusat kabupaten saja ada beberapa kecamatan yang masih terisolasi. 

"Masyarakat kita sangat koperatif mau bergotong royong membangun jalan-jalan darurat.

Dan juga kontraktor kita membantu membuka akses jalan yang terisolasi secara gratis, sebagian ada memang yang pelit, itu akan kita tanda," tegas Tagor.

Enam Kecamatan Masih Terisolir

Berdasarkan data rekap kejadian bencana alam Bener Meriah, hingga Sabtu 6 Desember 2025 pukul 21.00 WIB, jumlah keseluruhan desa yang terisolir, sebanyak 72 desa mencakup enam kecamatan. 

"Ada enam kecamatan yang masih terisolir," ujar Kadis Kominfo, Bener Meriah, Ilham Abdi, Minggu (7/12/2025).

Menurutnya, keenam kecamatan tersebut diantaranya, Kecamatan Mesidah, Syiah Utama, Pintu Rime Gayo, Gajah Putih, Permata, dan Timang Gajah.

"Jumlah total penduduk yang terisolir sebanyak 46.611 jiwa," papar Ilham.

Sedangkan, korban meninggal dunia data sementara kata Ilham tercatat sudah sebanyak 35 jiwa, hilang 28 jiwa, luka-luka 144 jiwa, dan pengungsi sebanyak 28.888 jiwa. (*)

Posting Komentar untuk "Sudah 13 Hari Bener Meriah andquotLumpuhandquot Jaringan Telkom dan Listrik Masih Padam"