Pemberdayaan tenaga kerja lokal di pertambangan perlu ditingkatkan, dianggap penting untuk entaskan kemiskinan

menggapaiasa.com - Minimnya pemberdayaan kontraktor dan tenaga kerja lokal di sektor pertambangan nikel di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara kembali disorot. Kondisi ini dinilai perlu diperbaiki demi peningkatan perekonomian masyarakat di wilayah tambang.
Sekretaris Koperasi Pertambangan Merah Putih, Muhamad Ikram Pelesa mengatakan, sumber daya alam tidak boleh hanya dikuasai segelintir orang maupun kelompok. Masyarakat setempat harus ikut merasakan dampak ekonomi dari pertambangan.
“Model pengelolaan tambang yang berjalan saat ini tidak lebih dari pola ekonomi ekstraktif yang hanya menguntungkan segelintir elite. Kontraktor lokal dikesampingkan, tenaga kerja lokal tidak diberdayakan, dan masyarakat dibiarkan menjadi penonton di atas tanahnya sendiri,” kata Ikram dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/12).
Tidak adanya pemberdayaan ekonomi masyarakat maka akan menimbulkan jurang kemiskinan. Sebab, perputaran ekonomi tidak menyentuk hingga lapisan terbawah.
“Ketika kekayaan nikel Konawe Utara hanya mengalir kepada pemilik IUP, oligarki, dan relasinya, maka yang terjadi adalah pembentukan kemiskinan secara sistematis. Ini bukan sekadar kelalaian, tetapi bentuk pembiaran yang merugikan rakyat,” imbuhnya.
Ikram mengatakan, Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan agar para pemilik IUP tambang memberdayakan tenaga kerja lokal. intruksi ini seharusnya dijalankan dengan baik oleh para perusahaan yang terlibat pertambangan di Konawe Utara.
Atas dasar itu, Ikram meminta kepada Kementerian ESDM agar melakukan evaluasi pengelolaan tambang. Terutama dalam pemberdayaan tenaga kerja lokal agar lebih ditingkatkan.
Posting Komentar untuk "Pemberdayaan tenaga kerja lokal di pertambangan perlu ditingkatkan, dianggap penting untuk entaskan kemiskinan"
Posting Komentar