Panduan menghitung weton Jawa lengkap: Neptu hari, pasaran, bulan, tahun dan peruntungan primbon

menggapaiasa.comWeton merupakan kombinasi antara hari dan pasaran dalam penanggalan Jawa.
Perhitungan weton tidak hanya digunakan untuk mengetahui karakter seseorang, tetapi juga untuk membaca keberuntungan, kecocokan jodoh, hingga memilih hari baik.
Mengutip data dari laman Gramedia, berikut panduan lengkap cara membaca weton, neptu, serta maknanya berdasarkan penanggalan Jawa.
Perhitungan Neptu Berdasarkan Hari
Setiap hari dalam kalender Jawa memiliki nilai neptu tersendiri:
Minggu: 5
Senin: 4
Selasa: 3
Rabu: 7
Kamis: 8
Jumat: 6
Sabtu: 9
Perhitungan Neptu Berdasarkan Pasaran
Lima pasaran Jawa juga memiliki nilai masing-masing:
Legi: 5
Pahing: 9
Pon: 7
Wage: 4
Kliwon: 8
Berdasarkan dua tabel di atas, setiap kombinasi hari dan pasaran menghasilkan nilai yang berbeda-beda.
Cara Menghitung Weton dengan Neptu Hari dan Pasaran
Metode pertama menghitung weton dilakukan dengan menjumlahkan nilai hari lahir dan nilai pasarannya.
Contoh:
Lahir pada Sabtu Kliwon
Nilai Sabtu = 9
Nilai Kliwon = 8
Total = 9 + 8 = 17
Jumlah neptu ini kemudian digunakan untuk membaca watak, keberuntungan, kecocokan pasangan, dan makna weton lainnya.
Cara Menghitung Weton Berdasarkan Bulan dan Tahun Jawa
Selain metode di atas, weton juga dapat dihitung berdasarkan neptu bulan serta tahun Jawa. Perhitungan ini biasanya dipakai untuk membaca musim hujan, musim tanam, panen, atau gangguan tanaman.
Neptu Bulan Jawa
Suro: 7
Sapar: 2
Mulud: 3
Bakda Mulud: 3
Jumadil Awal: 6
Jumadil Akhir: 1
Rejeb: 2
Ruwah: 4
Pasa (Puasa): 5
Sawal: 7
Dukangidah (Sela): 1
Dukahijah (Besar): 3
Neptu Tahun Jawa
Nama tahun dalam kalender Jawa berjumlah delapan dan berganti setiap satu windu (delapan tahun):
Alip: 1
Ehe: 5
Jimawal: 3
Je: 7
Dal: 4
Be: 2
Wawu: 6
Jim Akhir: 3
Contoh perhitungan:
Lahir pada bulan Ruwah (4) dan tahun Wawu (6).
Total neptu = 4 + 6 = 10.
Makna Hasil Perhitungan Neptu Weton untuk Jodoh
Hasil penjumlahan neptu bisa digunakan untuk membaca kecocokan hubungan dalam konteks perjodohan. Berikut delapan kategori yang dikenal dalam primbon Jawa:
1. Pegat (1, 9, 10, 18, 19, 27, 28, 36)
Melambangkan hubungan yang rawan konflik dan sering diperhadapkan pada masalah dalam rumah tangga.
2. Ratu (2, 11, 20, 29)
Menandakan jodoh sejati. Hubungan harmonis, bahagia, dan serasi.
3. Jodoh (3, 12, 21, 30)
Menunjukkan hubungan rukun dan langgeng. Banyak diharapkan oleh pasangan yang hendak menikah.
4. Topo (4, 13, 22, 31)
Menggambarkan adanya tantangan di awal pernikahan, terutama dalam menyesuaikan diri.
5. Tinari (5, 14, 23, 32)
Melambangkan kabar baik. Dipercaya membawa kelancaran rezeki dan kebahagiaan.
6. Padu (6, 15, 24, 33)
Menandakan potensi sering berdebat, tetapi tidak sampai menyebabkan perpisahan.
7. Sujanan (7, 16, 25, 34)
Mengandung risiko pertengkaran besar akibat godaan perselingkuhan. Disarankan memperkuat komunikasi.
8. Pesthi (8, 17, 26, 35)
Simbol hubungan yang rukun, tenang, penuh kedamaian, dan harmonis.
Makna Sisa Perhitungan Neptu
Dalam beberapa kasus, pembagian neptu dapat menyisakan angka tertentu, yang juga dipercaya memiliki makna khusus:
Wasesa Segara (sisa 1): Berwibawa, berbudi luhur, rezeki lancar.
Tunggak Semi (sisa 2): Berpotensi menghadapi hambatan dalam rezeki.
Satria Wibawa (sisa 3): Kelak dihormati dan disegani.
Sumur Sinaba (sisa 4): Hidup harmonis dan menjadi panutan.
Satria Wirang (sisa 5): Kerap menghadapi kesulitan hidup.
Bumi Kepetak (sisa 6): Harus bekerja keras untuk mencapai cita-cita.
Lebu Ketiup Angin (sisa 7): Menghadapi kesulitan meraih mimpi karena kurang ketenteraman batin.
Posting Komentar untuk "Panduan menghitung weton Jawa lengkap: Neptu hari, pasaran, bulan, tahun dan peruntungan primbon"
Posting Komentar