Negara Turun Tangan! Insiden Kebocoran Data Coupang Ancaman Terhadap 65 Persen Populasi Korsel - MENGGAPAI ASA

Negara Turun Tangan! Insiden Kebocoran Data Coupang Ancaman Terhadap 65 Persen Populasi Korsel

Negara Turun Tangan! Insiden Kebocoran Data Coupang Ancaman Terhadap 65 Persen Populasi Korsel

JAKARTA KOTA - Insiden kebocoran data Coupang membuat pemerintah Korea Selatan mengadakan pertemuan darurat pada Minggu 30 November 2025.

Pertemuan dihadiri Wakil Perdana Menteri Yun-cheol, Menteri Sains dan TIK Bae Kyung-hoon, dan Penjabat Komisaris Jenderal Badan Kepolisian Nasional Korea, Yoo Jae-seong.

Dugaan sementara, kebocoran data ini mempengaruhi 65 persen populasi negara tersebut. Coupang dianggap Amazon versi Korea Selatan.

"Insiden ini melibatkan kebocoran kontak dan alamat sejumlah besar warga negara, Komisi akan melakukan penyelidikan dan menjatuhkan sanksi tegas jika menemukan kelalaian dalam menerapkan langkah-langkah keamanan silver berdasarkan Undang-Undang Perlindungan," demikian pernyataan Kementerian Sains dan TIK.

Kebocoran Data Coupang diperkirakan mencapai 33,7 juta akun yang hampir 100 persen pemiliknya berada di Korea Selatan.

Insiden ini, menurut Coupang, terjadi pada November ketika mereka mendeteksi akses ilegal ke sekitar 4.500 akun pelanggan.

Setelah itu tim internal mendeteksi akses ilegal bisa dilakukan penyerang terhadap 33,7 juta akun yang diperkirakan mencapai 65 persen dari populasi Korsel yang berjumlah 51,7 juta.

Meskipun secara praktis proporsi populasi yang terdampak kemungkinan lebih rendah, tetapi yang dianggap berbahaya adalah insiden ini mengakibatkan munculnya ancaman lain.

Nama, email dan alamat pos, nomor telepon, hingga riwayat pesanan diyakini telah dibobol. Coupang menyatakan informasi pembayaran dan kredensial login tidak terpengaruh.

Insiden Coupang terbesar dan merupakan lanjutan dari pelanggaran data terbaru terhadap perusahaan Korea Selatan.

Sebelumnya, insiden kebocoran data 27 juta pelanggan SK Telecom dan 3 juta pelanggan Lotte Card menjadi perhatian pemerintah dan industri.

Coupang mencatat pendapatan tahunan puluhan miliar dolar dalam beberapa tahun terakhir karena menawarkan layanan Rocket Delivery untuk pengiriman di hari yang sama dan pengiriman di pagi hari.

Model layanan yang cepat ini menjadikan Coupang sebagai destinasi belanja yang favorit dan umum bagi kebanyakan orang Korea.

Perusahaan langsung melaporkan insiden pelanggaran data kepada otoritas terkait, termasuk Badan Kepolisian Nasional, Komisi Perlindungan Informasi Pribadi, dan Badan Internet - Keamanan Korea. (*)

Posting Komentar untuk "Negara Turun Tangan! Insiden Kebocoran Data Coupang Ancaman Terhadap 65 Persen Populasi Korsel"