Nasib Petani di Sragen,Bertahun-tahun Diserang Hama Tikus hingga Panen Tak Maksimal
Ringkasan Berita:
- Petani di Desa Kedungpit, Sragen, mengeluhkan serangan hama tikus yang sudah berlangsung bertahun-tahun dan membuat batang padi muda terpotong serta menguning.
- Metode jebakan listrik sempat digunakan namun ditinggalkan karena memakan korban. Mustofa kini menggenangi sawah setiap sore agar tikus tidak menyerang.
- Petani mulai mencoba umpan beras, obat, dan sekam untuk mengurangi populasi tikus.
Laporan Wartawan menggapaiasa.com, Septiana Ayu Lestari
menggapaiasa.com, SRAGEN -Petani di Desa Kedungpit, Kecamatan/Kabupaten Sragen, mengeluhkan masih banyaknya hama tikus yang menyerang tanaman padi milik mereka.
Di salah satu sawah, batang tanaman padi yang belum lama ditanam terlihat terpotong setelah dimakan tikus.
Batang-batang itu berserakan di antara tanaman padi.
Bahkan, batang yang telah lama terpotong akan menguning.
Salah satu petani, Mustofa (50), mengatakan hama tikus telah menyerang sawah di Desa Kedungpit selama bertahun-tahun.
"Ada hama tikus sudah hampir 5 tahunan, tidak ingat saya pastinya, tapi sudah lama," katanya kepada menggapaiasa.com, Rabu (3/12/2025).
"Yang diserang itu padi yang masih muda, sama kalau nanti sudah mau berbuah," sambungnya.
Tak Pakai Jebakan Tikus Listrik
Menurutnya, jika tidak diobati, hama tikus membuat para petani merugi.
"Kalau tidak diobati petani rugi, mengeluh, hama tikus sudah ada lama, biasanya berapa tahun habis, ini lama banget tidak habis-habis, ada terus," jelasnya.
Saking banyaknya hama tikus, petani di Desa Kedungpit sempat memasang jebakan tikus beraliran listrik.
Namun karena banyak memakan korban jiwa, sebagian petani tak lagi menggunakan metode tersebut.
Mustofa punya cara sendiri agar padinya tidak dimakan tikus.
"Ini saya punya akal sendiri, habis ashar, alhamdulillah di sini ada air dan ada sumur, jadi tiap habis ashar, sawah saya genangi dengan air. Hasilnya agak beda, kalau tidak digenangi dengan air, tikus pasti nyerang," jelasnya.
Mustofa juga mulai mencoba membuat umpan tikus yang terdiri dari campuran beras, obat, dan sekam. Umpan tersebut ia sebar di pematang sawah atau di dekat lubang tikus.
"Baru sekali mencoba, mudah-mudahan nanti bisa berkurang, syukur-syukur bisa hilang sama sekali tikusnya," pungkasnya. (*)
Posting Komentar untuk "Nasib Petani di Sragen,Bertahun-tahun Diserang Hama Tikus hingga Panen Tak Maksimal"
Posting Komentar