Militer Inggris dan Norwegia buru kapal selam Rusia di Laut Atlantik Utara
- Inggris dan Norwegia membentuk patroli gabungan dengan 13 kapal perang anti-kapal selam untuk memburu kapal selam Rusia dan melindungi infrastruktur penting di kawasan Atlantik Utara, khususnya di GIUK Gap.
- Aktivitas kapal Rusia meningkat 30 persen, sehingga Inggris dan negara-negara Nordik-Baltik memperkuat pengamanan, termasuk melindungi kabel komunikasi bawah laut yang mengalirkan 98 persen data global.
- Sebelumnya, latihan perang di hutan pegunungan Norwegia utara juga digelar, sebagai persiapan menghadapi kemungkinan konflik dengan Rusia.
menggapaiasa.com, LONDON – Rusia menjadi 'musuh bersama' sejumlah negara di Eropa, di luar Ukraina.
Militer Inggris dan Norwegia mengerahkan 13 kapal perang untuk memburu kapal selam Rusia, dalam patroli gabungan hingga beberapa tahun mendatang di sekitar Laut Atlantik Utara.
Selain melacak aktivitas kapal Rusia, patroli ini juga bertujuan melindungi infrastruktur penting di Laut Atlantik Utara. Demikian laporan Newsweek, Kamis (4/12).
Langkah tersebut menjadi bagian dari perjanjian pertahanan yang disebut bersejarah antara kedua negara. Ke-13 kapal perang yang dikerahkan mempunyai spesifikasi anti-kapal selam.
Patroli pasukan gabungan juga akan menjangkau kawasan perairan antara Greenland, Islandia, dan Inggris—wilayah strategis yang dikenal sebagai GIUK Gap.
Wilayah ini kerap digunakan kapal selam Rusia untuk bergerak menuju Amerika Serikat (AS) atau memasuki kawasan Atlantik.
Dalam kerja sama ini, Norwegia akan mengirimkan setidaknya lima kapal perang, sementara Inggris menurunkan delapan kapal.
Patroli gabungan diperkirakan baru dapat dimulai pada akhir 2020-an atau awal 2030-an, seiring masih berlangsungnya pembangunan fregat tipe 26 pertama yang akan digunakan dalam operasi tersebut.
Pemerintah Inggris mencatat peningkatan sekitar 30 persen aktivitas kapal Rusia yang berpotensi mengancam perairan Inggris dalam dua tahun terakhir.
Di sisi lain, Norwegia yang berbatasan langsung dengan Rusia sepanjang 120 mil juga memperkuat pengamanan wilayahnya, terutama karena kedekatannya dengan pangkalan militer utama Rusia di sekitar Murmansk dan Severomorsk, kawasan Arktik.
Negara-negara NATO pun semakin waspada terhadap ancaman sabotase terhadap infrastruktur bawah laut, seperti kabel komunikasi dan jaringan pipa, yang sangat vital bagi dunia.
Infrastruktur ini mengalirkan sekitar 98 persen data global dan menjadi penopang berbagai sektor penting
Kesepakatan patroli bersama ini akan ditandatangani di London pada Kamis. Lunna House—markas Norwegia di Skotlandia pada era Perang Dunia II—dipilih sebagai simbol dari kerja sama tersebut.
Perdana Menteri Norwegia Jonas Store, yang tengah melakukan kunjungan ke Inggris, dijadwalkan mengunjungi pangkalan militer Inggris di Lossiemouth, Skotlandia, bersama Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.
Starmer menegaskan bahwa meningkatnya deteksi kapal Rusia membuat kerja sama internasional menjadi keharusan.
“Kesepakatan bersejarah ini dengan Norwegia memperkuat kemampuan kami untuk melindungi perbatasan dan infrastruktur penting yang sangat bergantung pada kedua negara kami,” ujarnya.
Latihan perang di hutan
Sebelumnya, Inggris dan sejumlah negara sekutunya berlatih perang di tengah hutan pegunungan Norwegia utara, mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan konflik dengan Rusia.
Para perencana militer Inggris berkumpul di kota Bodo—wilayah yang dikelilingi laut dan pegunungan bersalju di Lingkar Arktik—untuk mengikuti latihan perang. Demikian dilaporkan Politico, Jumat (7/11).
Sejak aneksasi Crimea pada 2014, Inggris memimpin pembentukan Joint Expeditionary Force (JEF), aliansi beranggotakan 10 negara Eropa yang berkomitmen memperkuat pertahanan di kawasan utara.
Menteri Pertahanan Inggris John Healey, mengungkapkan alasan latihan ini kepada Politico saat penerbangan menuju Perancis.
"Negara-negara ini hidup berdampingan dengan kekuatan militer Rusia setiap hari. Kami yang paling memahami risikonya dan paling siap merespons ancaman tersebut," papar Healy. (Kompas.com)
Posting Komentar untuk "Militer Inggris dan Norwegia buru kapal selam Rusia di Laut Atlantik Utara"
Posting Komentar