Memasak bisa jadi media edukasi gizi anak sejak dini - MENGGAPAI ASA

Memasak bisa jadi media edukasi gizi anak sejak dini

BRAND pasta asal Australia San Remo menggelar lomba memasak Grand Final Weyoco Junior Chef Indonesia Season 5 di La Piazza Gandaria City. Kegiatan ini mempertemukan 50 finalis terbaik dari berbagai kota untuk berkompetisi menciptakan kreasi pasta di hadapan juri profesional. Acara yang berlangsung Sabtu 22 November 2025 ini menjadi puncak dari rangkaian audisi di 6 kota besar Indonesia serta audisi online yang diikuti lebih dari 600 peserta anak usia 10-15 tahun.

Di tengah tren at-home cooking yang terus berkembang, 64 persen konsumen Indonesia kini lebih memilih aktivitas di rumah dan pasar convenience food diproyeksikan tumbuh 7,9 persen pada 2026, kompetisi ini hadir sebagai platform edukasi kuliner yang mengenalkan pentingnya memilih bahan berkualitas untuk mendukung gizi seimbang anak sejak dini.

Grand Final tahun ini tidak hanya mengasah kemampuan memasak anak, tetapi juga menghadirkan rangkaian program edukatif termasuk talkshow "Pentingnya Gizi Anak & Pasta sebagai Makanan Seimbang" bersama nutritionist dan mom community leader, cooking demonstration oleh Chef Vindex Tengker dari Asosiasi Chef Profesional, serta berbagai aktivitas keluarga yang dirancang untuk memperkuat bonding orang tua dan anak melalui kegiatan memasak.

Kompetisi Memasak Seru dengan Standar Profesional

Para finalis berkompetisi membuat kreasi pasta yang dinilai langsung oleh empat juri profesional yaitu Chef Vindex Tengker (Vice President Asosiasi Chef Profesional), Bukhori (MasterChef Indonesia Season 5), Cynthia dari akun instagram @janelleandmom, dan Machel (MasterChef Indonesia Season 9). Kriteria penilaian tidak hanya mencakup aspek teknis seperti kreativitas, rasa, dan presentasi, tetapi juga kemampuan bercerita. Para peserta chef menjelaskan filosofi dan pemahaman nutrisi di balik hidangan yang mereka buat.

“Antusiasme anak-anak hari ini mengingatkan kita bahwa dapur bisa menjadi ruang kelas paling menyenangkan,” kata Bruno Scheidt, Export Manager San Remo dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 5 Desember 2025.

“Ketika mereka belajar memilih bahan berkualitas dan memahami nilai gizi dari setiap bahan yang digunakan, mereka sedang membangun fondasi pola makan sehat yang akan terbawa hingga dewasa. Grand Final ini membuktikan bahwa memasak bisa menjadi media pembelajaran yang bermakna sekaligus menyenangkan.”

Acara dibuka dengan talkshow edukatif yang menghadirkan Alenna, nutritionist, dan Vibie, Founder Smartmums. Keduanya berbagi wawasan praktis tentang bagaimana orang tua dapat melibatkan anak dalam proses memasak sebagai cara mengenalkan konsep gizi seimbang dengan cara yang menyenangkan. Dalam sesi talkshow, dibahas pula pentingnya memilih karbohidrat kompleks yang memberikan energi lebih lama dan protein yang mendukung pertumbuhan anak, keduanya merupakan nutrisi yang terkandung dalam pasta dari gandum berkualitas.

Chef Vindex Tengker kemudian memberikan cooking demonstration dengan menu pasta praktis yang dirancang untuk mudah direplikasi di rumah oleh ibu-ibu Indonesia dalam menghadirkan solusi makanan sehat yang tetap lezat dan mudah diakses untuk keluarga. “Energi dan semangat anak-anak di Grand Final hari ini sangat luar biasa,” tambah Bruno.

Bruno memuji para peserta yang mau saling belajar dan saling dukung. Namun mereka juga juga saling belajar dan mendukung satu sama lain tentang kreativitas kuliner. Antusiasme dari orang tua dan pengunjung juga membuktikan bahwa program seperti ini sangat dibutuhkan. Kami berharap Weyoco Junior Chef Indonesia dapat terus menginspirasi lebih banyak anak untuk percaya diri berkreasi di dapur dengan bahan-bahan yang bergizi.”

Setelah penilaian ketat dari para juri, gelar Junior Chef Champion 2025 berhasil diraih oleh Kayna Renee Lynn dari Bogor, diikuti oleh Ariele Ridinda Kirei dari Depok di posisi kedua, dan Talenia dari Kebayoran di posisi ketiga. Para pemenang membawa pulang hadiah menarik termasuk sertifikat, uang tunai, dan peralatan masak premium. Lebih dari sekadar t00000000000000rofi, pengalaman ini memberikan bekal keterampilan hidup dan pemahaman gizi yang akan bermanfaat bagi perjalanan mereka di masa depan.

Bruno mengatakan acara hari ini membuktikan bahwa dengan bimbingan yang tepat dan akses ke bahan berkualitas, anak-anak Indonesia mampu menciptakan karya kuliner yang luar biasa.

Posting Komentar untuk "Memasak bisa jadi media edukasi gizi anak sejak dini"