Longsor 20 meter isolasi enam desa di Mamasa, BPBD akui lamban tangani karena longsor batu
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/Enam-desa-di-Kabupaten-Mamasa-Sulbar-sudah-dua-pekan-lebih-dilaporkan-terisolir.jpg)
Ringkasan Berita:
- Enam desa di Kabupaten Mamasa, Sulbar, termasuk Periangan dan Gandang Dewata, telah terisolasi total selama lebih dari dua pekan sejak longsor masif menutup akses jalan utama pada 21 November 2025.
- Longsor terjadi di Desa Pariangan tersebut memiliki ketinggian mencapai 20 meter dan didominasi oleh material tanah bercampur bebatuan besar, sehingga menutup total jalur kendaraan
- Kepala BPBD Mamasa mengonfirmasi penanganan longsor berjalan lambat meskipun alat berat telah dikerahkan
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMASA- Enam desa di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, dilaporkan terisolasi total selama lebih dari dua pekan setelah longsor masif setinggi 20 meter menutup akses jalan utama sejak 21 November 2025.
Kepala Pelaksana BPBD Mamasa, Gusti Hermiawan, menyatakan meskipun alat berat telah dikerahkan, penanganan berjalan lambat karena medan yang curam dan kondisi tanah yang masih labil.
Hal ini mengakibatkan terganggunya aktivitas perekonomian warga di desa-desa terdampak.
Gusti Hermiawan, mengonfirmasi jalan menuju enam desa, termasuk Periangan, Tabulahan, dan Gandang Dewata, tidak dapat dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua.
"Kondisi ini sudah berlangsung dua pekan, aktivitas perekonomian masyarakat sangat terganggu," ucap Gusti dikonfirmasi Selasa (9/12/2025).
Penanganan Alat Berat Terhambat Kondisi Medan
Bencana ini dipicu oleh tingginya curah hujan yang membuat tebing di sisi jalan menjadi labil.
Kepala Desa Gandang Dewata, Pilemon, menyebut ketinggian longsor yang menutup jalan mencapai sekitar 20 meter dan didominasi oleh bebatuan besar.
Meskipun alat berat telah dikerahkan, proses pembersihan material berlangsung lambat.
Gusti Hermiawan menjelaskan bahwa sulitnya penanganan disebabkan oleh lokasi longsor yang memiliki medan curam dan kondisi tanah yang masih labil.
Pilemon menambahkan bahwa lambannya penanganan juga dipengaruhi oleh jarak lokasi longsor yang cukup jauh dari ibu kota kabupaten.
Pihak berwenang kini fokus pada upaya pembukaan akses mengingat ini adalah jalur utama bagi ribuan warga yang terdampak.(*)
Posting Komentar untuk "Longsor 20 meter isolasi enam desa di Mamasa, BPBD akui lamban tangani karena longsor batu"
Posting Komentar