Korban Meninggal Banjir dan Lonsor Sumatera Dapat santunan Rp 15 Juta dan Luka Berat Rp 5 Juta

Korban Meninggal Banjir dan Lonsor Sumatera Dapat santunan Rp 15 Juta dan Luka Berat Rp 5 Juta
Ringkasan Berita:
  • Lebih dari satu juta warga mengungsi, dengan 631 meninggal, 472 hilang, dan ribuan luka-luka akibat banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
  • Pemerintah memberikan santunan (Rp15 juta untuk korban meninggal, Rp5 juta untuk luka berat) dan mendirikan 30 dapur umum dengan produksi 80.000 porsi per hari.
  • Distribusi bantuan dipercepat, termasuk cadangan beras ratusan ton, sementara Presiden Prabowo meninjau lokasi dan menyiapkan anggaran khusus untuk pemulihan.
 

menggapaiasa.comBencana banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pada penghujung 2025 meninggalkan dampak kemanusiaan yang sangat besar. 

Lebih dari satu juta penduduk terpaksa mengungsi setelah rumah mereka hancur diterjang luapan air dan material longsor.

Korban jiwa terus bertambah. BNPB mencatat 631 orang meninggal dunia, sementara 472 warga masih hilang dan sekitar 2.600 lainnya luka-luka.

Kerusakan fisik juga meluas: 3.500 rumah rusak berat, 2.000 rusak sedang, 3.500 rusak ringan, serta ratusan jembatan dan fasilitas pendidikan tidak lagi dapat digunakan.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengungkapkan, pemerintah akan memberikan santunan sebesar Rp15 juta dan Rp5 juta untuk korban banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Aceh, Sumatera Barat (Sumbar), dan Sumatera Utara (Sumut).

“Kalau untuk yang wafat ada santunan Rp15 juta, kalau untuk yang luka-luka berat ada Rp5 juta,” ucap pria yang akrab disapa Gus Ipul kepada wartawan, Selasa (2/12/2025).

Santunan ini diberikan setelah proses asesmen selesai di lakukan di masing-masing daerah.

Selain itu, untuk mendukung kebutuhan dasar para pengungsi, Kemensos mendirikan 30 dapur umum dengan kemampuan produksi lebih dari 80.000 porsi makanan per hari. 

Operasional di lapangan melibatkan lebih dari 500 personel dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang juga membantu proses evakuasi di wilayah terdampak.

Stok Beras Aman, Distribusi Dipercepat

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa kementeriannya telah mengeluarkan cadangan beras ratusan ton guna memenuhi kebutuhan pangan korban banjir dan longsor di Sumatera, terutama di wilayah seperti Lhokseumawe, Aceh yang melaporkan kekurangan pangan.

Amran menegaskan bahwa stok beras di ketiga provinsi terdampak sebenarnya surplus dan sudah berada di titik-titik bencana, namun distribusi dipercecepat agar tidak ada hambatan birokrasi dalam penyaluran bantuan di lapangan.

Presiden Prabowo Subianto telah meninjau lokasi bencana di Tapanuli Tengah, Medan, Aceh Tenggara, dan Padang Pariaman.

Dalam kunjungannya, Presiden memberikan dukungan moral kepada para pengungsi dan menegaskan bahwa periode cuaca ekstrem terburuk telah berlalu.

Pemerintah pusat, katanya, telah menyiapkan anggaran khusus untuk membantu korban di ketiga provinsi tersebut dan bantuan langsung bagi desa serta kecamatan terdampak.

Banjir dan longsor yang meluluhlantakkan tiga provinsi di Sumatera ini menjadi salah satu bencana alam terbesar sepanjang sejarah Indonesia.

Pemerintah pusat, daerah, dan berbagai lembaga kemanusiaan terus bergerak memulihkan kondisi warga sekaligus mempercepat proses rehabilitasi infrastruktur vital.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Update berita lainnya di menggapaiasa.comdan Google News

Posting Komentar untuk "Korban Meninggal Banjir dan Lonsor Sumatera Dapat santunan Rp 15 Juta dan Luka Berat Rp 5 Juta"