Kisah calon pelatih timnas Indonesia John Herdman: Ditangkap polisi bandara Spanyol hingga ditinggal cerai orang tua - MENGGAPAI ASA

Kisah calon pelatih timnas Indonesia John Herdman: Ditangkap polisi bandara Spanyol hingga ditinggal cerai orang tua

menggapaiasa.comNama John Herdman jadi nama terbaru yang disebut-sebut akan menangani Timnas Indonesia. Pelatih berusia 50 tahun itu bisa jadi opsi menarik karena skuad Garuda ternyata pernah punya kisah manis saat dilatih juru taktik asal Inggris.

John Herdman masuk dalam bursa calon pelatih Timnas Indonesia dalam beberapa pekan terakhir. Isu bahkan sempat dilaporkan oleh media kenamaan asal Inggris, Sky Sports.

Disebutkan John Herdman jadi satu sosok yang sangat unik sebagai salah satu calon pelatih baru Timnas Indonesia. Dia bahkan dilaporkan sudah melakukan wawancara dengan PSSI. 

Isu itu muncul tepat ketika Direktur Teknik PSSI, Alexander Zwiers, dan dua anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Muhammad dan Endri Erawan ke Eropa. Mereka terbang ke Benua Biru untuk menyeleksi dan mewawancara lima kandidat pelatih.

Di kalangan penggemar sepak bola nasional, nama John Herdman mungkin masih asing. Tapi, dia bukanlah pelatih sembarangan. Ia berpengalaman di Amerika Utara, dan pernah menangani Timnas Kanada pada 2018-2023. 

John Herdman juga yang membawa Timnas Kanada lolos ke Piala Dunia 2022. Ia turut berperan dalam melejitnya nama Jonathan David dan Alphonso Davies sebagai bintang The Voyageurs, julukan Kanada.

Namun, dibalik wanginya nama John bersama Timnas Kanada, dirinya memiliki kisah pilu yang jarang diketahui banyak orang. Jurnalis Kanada, Joshua Kloke membocorkan laporannya beberapa waktu lalu. Ia menuliskan kisah-kisah rahasia John Herdman.

Timnas Kanada berada di titik bersejarah dalam sepak bola mereka karena kecenderungan Herdman untuk menabrak norma-norma sepak bola justru menghasilkan pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sejak kecil, Herdman terkenal selalu tidak patuh pada aturan. Fakta itu muncul karena di lingkungan perumahan di Consett, Inggris segalanya serba terjadwal bagi anak-anak.  

“Mereka selalu diberi tahu jam berapa harus pulang makan malam dan hal itu tidak terjadi ketika Herdman tumbuh di kota berpenduduk 25.000 orang di timur laut Inggris, Newcastle,” tulis Joshua. 

Consett merupakan kota industri baja yang menjadi urat nadi kehidupan kota dan selama lebih dari satu abad, masyarakatnya bergantung pada industri tersebut.

Keluarga Herdman pun sama. Kakeknya, John, adalah pemimpin serikat pekerja di pabrik baja, sementara ayahnya, Norman, bekerja sebagai teknisi listrik di tempat yang sama. Dua generasi keluarga Herdman kehilangan mata pencaharian ketika tanur tinggi ditutup pada 1980. Ayah Herdman akhirnya didiagnosis mengalami depresi.

Di tempat baja dahulu dilebur, kini berdiri sebuah supermarket Tesco. Dalam lingkungan ekonomi yang sulit itulah Herdman tumbuh, bersama keluarganya yang tinggal di rumah susun milik pemerintah. 

Orang tua Herdman bercerai, membuatnya sering sendirian sejak kecil. “Kalau saya ingin keluar dan memanjat atap bangunan dengan teman-teman setelah gelap karena tidak bisa main bola lagi, ya kami lakukan,” katanya dikutip dari laman The Athletic. 

“Karena itu saya tidak pernah punya ambang risiko yang sama seperti orang-orang yang bekerja dengan saya sekarang,” sambung John.

Pada 1993, Herdman yang berusia 17 tahun naik pesawat ke Spanyol dan mengobrol dengan para pilot. Sisi usilnya muncul, dan ketika membahas film Top Gun, ia dengan santai bertanya, jika ia punya bom, apa yang akan terjadi?

“Anda tidak menyadari konsekuensi dari percakapan seperti itu,” ujar John. Dirinya lalu ditangkap begitu pesawat mendarat di Spanyol sebelum akhirnya dibebaskan. “Banyak pelajaran besar datang kepada saya di usia sangat muda,” katanya.

Hasil Wawancara Sudah Diterima PSSI

Utusan PSSI yang diterbangkan ke Eropa untuk mewawancarai calon pelatih tim nasional Indonesia sudah pulang ke Tanah Air. Setiba di Indonesia, hasil wawancara dengan para kandidat diserahkan kepada PSSI.

Lalu, bagaimana langkah berikutnya?

Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, menjelaskan bahwa hasil wawancara sudah diterima. “Sekarang tinggal menunggu pembahasan di internal Komite Eksekutif PSSI,” ujar Arya kemarin. Dia mengungkapkan bahwa hingga kemarin belum ada nama yang dipilih. “Belum mengerucut ke dua nama. Masih berproses,” lanjutnya.

Yang pasti, sambung Arya, PSSI ingin memiliki tim kepelatihan yang berjenjang. Timnas kelompok umur harus terkoneksi dengan timnas senior.

“Kami ingin kepelatihan berjenjang dari U-13, U-17, U-20 hingga senior itu nyambung. Selama ini putus di tengah. Itu yang harus diperbaiki. Kami ingin pemain bagus di usia muda tetap bagus sampai senior,” terangnya.

Di antara nama yang disebut-sebut menjadi salah seorang kandidat pelatih timnas adalah John Herdman. Pelatih berkebangsaan Inggris itu punya profil mentereng.

Ia menjadi pelatih pertama dan satu-satunya yang sukses mengantarkan timnas pria dan perempuan Kanada lolos ke Piala Dunia. Herdman berhasil membawa timnas Kanada mendapatkan tiket Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar. Itu merupakan kali pertama Kanada lolos ke Piala Dunia dalam 36 tahun.

Saat melatih timnas Kanada, ia juga sukses membawa negara tersebut mencapai peringkat ke-33 dunia. Bahkan, Herdman juga berhasil membawa Kanada mencatatkan rekor 17 pertandingan tak terkalahkan pada periode 2021–2022.

Selain di tim putra, ia sukses mendulang medali Olimpiade secara berturut-turut bersama timnas putri Kanada. Di bawah asuhannya, timnas putri Kanada meraih medali perunggu pada dua Olimpiade berturut-turut, yaitu pada 2012 Summer Olympics (London) dan 2016 Summer Olympics (Rio de Janeiro). 

Profil John Herdman Kandidat Pelatih Timnas Indonesia:

Tanggal lahir:

19 Juli 1975 (usia 50 tahun)

Tempat lahir:

Consett, County Durham, Inggris

Tinggi:

1,70 m

Karier Senior

Hibiscus Coast

Karier Kepelatihan

2006–2011: Timnas Putri Selandia Baru

2011–2018: Timnas Putri Kanada

2018–2023: Timnas Putra Kanada

2023–2024: Toronto FC

Moncer Bersama Timnas Kanada

Karier Herdman bersama Canada Soccer, yang mencakup 108 pertandingan internasional sebagai Pelatih Kepala Tim Nasional Wanita dan 57 pertandingan internasional sebagai Pelatih Kepala Tim Nasional Pria, menghasilkan banyak momen penting, seperti:

Tim Nasional Wanita:

  • Medali emas Pan American Games ke-1 (2011)
  • Medali Olimpiade ke-1 (perunggu, London 2012)
  • Medali Olimpiade berturut-turut ke-1 (perunggu, Rio 2016)
  • Peringkat 4 Besar FIFA ke-1 (2016)
  • Tim FIFA yang Paling Berkembang (2016)
  • Nominasi Pelatih Wanita Terbaik FIFA (2012, 2015, 2016)
  • CANWNT Kemenangan dan gol terbanyak dalam satu musim (2016)

Tim Nasional Pria:

  • Kualifikasi Piala Dunia FIFA Pria ke-1 dalam 36 tahun
  • Gol Piala Dunia FIFA Pria ke-1
  • Tempat Kualifikasi Piala Dunia Concacaf
  • Peringkat 30 Besar FIFA ke-1 (2022)
  • Peringkat 1 Final Liga Negara Concacaf
  • Tim dengan Peningkatan Terbaik FIFA (2021)
  • Pencetak Gol Internasional Terbanyak FIFA (2021)
  • CANNT pencetak gol terbanyak dan kebobolan paling sedikit di Kualifikasi Piala Dunia (2022).

Kepergian Herdman mengakhiri 12 tahun pengabdiannya di tim nasional wanita dan pria Kanada, di mana ia mengawasi 101 pertandingan internasional 'A' sebagai pelatih kepala tim nasional wanita dan 58 pertandingan 'A' sebagai pelatih kepala tim

“Meskipun 12 tahun terakhir sangat berarti bagi saya, saya mengenal diri saya dengan baik dan tahu bahwa saya termotivasi untuk memberikan dampak positif dan tantangan dalam memimpin tim atau organisasi menuju perubahan dalam skala yang signifikan. Setelah bekerja dengan beberapa orang luar biasa untuk memberi dampak nyata bagi Tim Nasional Putri dan Putra, kini saatnya untuk melangkah maju dan membiarkan orang lain memimpin tim untuk maju,” ujar Herdman di web resmi Canada Soccer.

Posting Komentar untuk "Kisah calon pelatih timnas Indonesia John Herdman: Ditangkap polisi bandara Spanyol hingga ditinggal cerai orang tua"