ISS 2025: Mayoritas remaja Indonesia kurang bugar, Kemenkes dorong gerakan aktivitas fisik

ISS 2025: Mayoritas Remaja Indonesia Kurang Bugar, Kemenkes Dorong Gerakan Aktivitas Fisik
Laporan Wartawan menggapaiasa.com, Abdul Majid
menggapaiasa.com, JAKARTA – Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes, Maria Endang Sumiwi turut menghadiri acara Indonesia Sports Summit (ISS) 2025 di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, Minggu (7/12/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Maria turut membeberkan kegiatan yang dilakukan Kemenkes guna melihat kebugaran masyarakat Indonesia.
Program kesehatan gratis yang dibuka sejak Februari telah menjangkau sekitar 62 juta penduduk Indonesia.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, masalah terbesar yang ditemukan adalah rendahnya aktivitas fisik masyarakat di berbagai kelompok usia.
Tingginya angka kurang gerak terlihat jelas pada hasil tes kebugaran, termasuk di kelompok remaja.
“Masalah utama yang kami temukan adalah kurangnya aktivitas fisik. Persentase masyarakat yang kurang bergerak maupun yang hasil tes kebugarannya rendah terutama di usia sekolah dan remaja, cukup tinggi,” ujar Maria.
Maria menambahkan bahwa berdasarkan tes kebugaran nasional, lebih dari 60 persen pelajar dan remaja berada dalam kategori kurang bugar.
Sementara itu, untuk usia dewasa dan lansia, sekitar 90 persen masih tercatat kurang aktivitas fisik.
Penilaian tersebut menggunakan standar WHO, yaitu 30 menit aktivitas fisik per hari selama lima hari dalam seminggu atau minimal 150 menit per minggu.
“Dengan adanya Sports Summit ini, kami berharap kegiatan olahraga masyarakat semakin meningkat, sehingga masyarakat menjadi lebih bugar dan sehat,” kata Endang.
Wamenpora: Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis Olahraga
Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) juga menyoroti pentingnya penguatan ekosistem kesehatan olahraga.
Ia menyebut Indonesia masih kekurangan tenaga medis olahraga, dengan jumlah dokter spesialis olahraga yang baru mencapai 122 orang secara nasional.
“Olahraga tidak bisa berjalan sendiri. Negara yang besar juga membutuhkan prestasi yang besar. Karena itu, tenaga sport medicine sangat penting,” ujarnya.
Wamenpora meminta kerja sama berbagai pihak untuk memperkuat ketersediaan dokter olahraga di daerah, mengingat banyak atlet berasal dari luar kota besar.
Ia menekankan pentingnya pencegahan cedera melalui rehabilitasi sejak dini.
Lebih jauh, ia menyampaikan bahwa Presiden telah memberikan arahan untuk membangun fasilitas olahraga yang besar dan mumpuni, termasuk penguatan sport science yang akan dikembangkan bersama Kemenkes.
“Bapak Presiden juga memberikan arahan untuk membangun fasilitas olahraga yang besar dan mumpuni. Selain itu, kita akan mengembangkan sport science bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk menindaklanjuti arahan Presiden,” pungkasnya.
Posting Komentar untuk "ISS 2025: Mayoritas remaja Indonesia kurang bugar, Kemenkes dorong gerakan aktivitas fisik"
Posting Komentar