INFOGRAFIK: Banjir dan Longsor yang Menyapu Sumatera - MENGGAPAI ASA

INFOGRAFIK: Banjir dan Longsor yang Menyapu Sumatera

Bencana banjir dan tanah longsor melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ratusan orang meninggal dunia dan ratusan lainnya hilang. Sementara, jumlah pengungsi mencapai ratusan ribu. 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga 2 Desember, terdapat 294 korban jiwa, 155 orang hilang, dan membuat 33.231 orang mengungsi di 10 kabupaten dan kota Sumatera Utara. 

Di Aceh, 16 kabupaten/kota terdampak bencana ini. Sudah ada 218 korban jiwa, 227 orang hilang, dan membuat 479.300 orang mengungsi. Sementara di Sumatera Barat, banjir dan longsor menyapu 13 kabupaten/kota dengan 196 korban jiwa dan 117 orang hilang. Sebanyak 122.683 penduduk Sumatera Barat juga harus sampai mengungsi.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), banjir dan tanah longsor ini terjadi karena curah hujan yang tinggi imbas siklon tropis senyar. Sebelumnya, BMKG telah memperingatkan kalau siklon ini bakal melewati Aceh hingga Sumatera Utara. 

  • Menteri LH Singgung Hubungan Banjir Sumatra dengan Kemampuan RI Adaptasi Iklim
  • Bupati Tapsel Sebut Kemenhut Keluarkan Izin Tebang Hutan Sebelum Banjir Sumatra
  • Kemenhut Bantah Keluarkan Izin Tebang Hutan Sebelum Banjir Landa Sumatra

“Fenomena seperti siklon tropis Senyar tergolong tidak umum di wilayah perairan Selat Malaka, apalagi jika sampai melintasi daratan,” kata Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani dalam konferensi pers pada 26 November.

BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi dampak cuaca yang dapat muncul selama sistem ini bergerak di sekitar wilayah tersebut.

Di sisi lain, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyebut ada andil deforestasi yang membuat wilayah Sumatera makin rentan terhadap bencana banjir dan tanah longsor.

“Bencana ini disebabkan oleh kerentanan ekologis yang terus meningkat akibat perubahan bentang ekosistem penting seperti hutan, dan diperparah oleh krisis iklim,” tulis siaran pers Walhi pada 2 Desember 2025.

Merujuk pada data Global Forest Watch, ada 1,6 juta hektare hutan Sumatera Utara yang hilang sejak 2001 - 2024. Secara rata-rata, provinsi ini kehilangan 67,5 ribu hektare hutan per tahun.

Aceh dan Sumatera Barat, masing-masing kehilangan tutupan hutan sebanyak 856,9 ribu dan 740,8 ribu hektare hutan sejak 2001-2024. Rata-rata kehilangan tutupan hutan di Aceh per tahun mencapai 35,7 ribu hektare, sementara Sumatera Barat kehilangan 30,9 hektare hutan per tahun.

Posting Komentar untuk "INFOGRAFIK: Banjir dan Longsor yang Menyapu Sumatera"