Hasilkan puluhan NIB dan produk halal, 447 anggota Kampung Bersih Rentenir Kota Bandung tunjukkan hasil nyata

KORAN-PIKIRAN RAKYAT – Melalui program Kampung Bersih Rentenir (KBR), saat ini ketergantungan masyarakat Kota Bandung terhadap rentenir diklaim sudah jauh berkurang. Hal itu tak terlepas dari literasi keuangan, akses lembaga keuangan resmi, dan penguatan ekonomi masyarakat di program KBR.

Hal itu mengemuka dalam sesi bincang-bincang di Festival KBR Bandung Utama di Ciumbuleuit, Kamis 11 Desember 2025. Acara itu digelar Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (DiskopUKM) Kota Bandung, yang telah melaksanakan program KBR sejak 2023. Kegiatan ini turut dihadiri perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kepala Bidang Pengawasan Koperasi Diskopukm Kota Bandung Tris Avianti mengatakan, program KBR yang kini memasuki tahun ketiga telah terbentuk di 14 kecamatan. Termasuk di antaranya delapan Kampung Bebas Rentenir yang terbentuk pada 2025 ini.

"Dari 30 kecamatan, baru 14 KBR, tahun depan insyaallah tambah lagi di 7 kecamatan dan pada 2027 kami targetkan KBR ada di 30 kecamatan. Nah, tahun 2025 merupakan akhir program di 14 KBR itu, jadi kami bikin festival buat menampilkan produk hasil program KBR," kata Tris.

Dia menjelaskan, setiap Kampung Bebas Rentenir terdapat hingga 40 anggota yang menjadi agen perubahan. Para anggota KBR itulah yang menyosialisasikan literasi keuangan, akses ke lembaga keuangan resmi, hingga pengembangan usaha ekonomi masyarakat.

Data Diskopukm, total terdapat 447 anggota aktif di 14 KBR, yang menghasilkan 32 produk olahan. Ratusan anggota di 14 KBR itu menghasilkan 281 Nomor Induk Berusaha (NIB), 70 sertifikat halal, 11 produk industri rumah tangga (PIRT), dan 67 fasilitasi kemasan.

Di samping itu, Diskopukm juga mencatat fasilitasi pembiayaan untuk 102 orang senilai Rp 167.950.000, lalu tabungan yang terkumpul hingga Rp 68.601.800, serta 48 mitra kolaborasi dan 114 bazar pemasaran. Beberapa KBR bahkan menghasilkan koperasi.***