Harga 3 juta tapi belum 5G? Ini kekurangan OPPO A5 Pro yang wajib dipertimbangkan sebelum beli!

menggapaiasa.com OPPO A5 Pro 4G kembali menjadi bahan perbincangan karena menawarkan ketahanan tinggi dengan harga cukup tinggi. Banyak pengguna mulai mempertanyakan apakah ponsel rugged ini masih relevan tahun ini. Kehadiran perangkat 5G murah membuat posisi OPPO A5 Pro semakin sulit bersaing. Karena itu penting memahami beberapa kekurangannya sebelum membeli.

Walaupun membawa sertifikasi IP68 dan IP69, perangkat ini tetap memiliki beberapa kompromi signifikan. Fitur ketahanan memang menarik, namun performanya tidak sekuat pesaing di kelas sama. Beberapa pemangkasan juga berdampak pada pengalaman penggunaan sehari-hari. Kondisi ini cukup memengaruhi penilaian pengguna terhadap daya tarik perangkatnya.

Pembeli di kelas harga Rp 3 jutaan biasanya mengharapkan performa lebih tinggi. Namun OPPO A5 Pro justru fokus pada ketahanan fisik dibanding fitur modern. Ini membuatnya terasa kurang seimbang ketika dibandingkan smartphone lain yang lebih komplet. Situasi tersebut memengaruhi nilai jualnya secara keseluruhan.

Dengan persaingan ketat dari produk 5G murah, HP ini menghadapi tantangan cukup besar. Pengguna sekarang semakin kritis dan ingin fitur maksimal dengan harga kompetitif. Karena itu memahami kekurangan OPPO A5 Pro menjadi hal penting sebelum memutuskan pembelian. Berikut rangkuman kelemahan yang perlu dipertimbangkan.

Performa Masih Tertinggal dan Tidak Mendukung 5G

Chipset Snapdragon 6s 4G Gen 1 menawarkan performa standar untuk penggunaan dasar. Namun kemampuannya tertinggal dari kompetitor yang memakai chipset lebih bertenaga.

Keterbatasan ini terasa saat menjalankan game berat atau multitasking intens. Perangkat 5G harga serupa kini menawarkan performa lebih unggul.

Absennya dukungan 5G menjadi kekurangan paling krusial bagi sebagian pengguna. Banyak smartphone Rp 3 jutaan sudah membawa koneksi 5G yang lebih future proof.

OPPO A5 Pro masih bertahan dengan 4G meski harga cukup tinggi. Kondisi ini membuatnya kurang menarik untuk kebutuhan jangka panjang.

Kamera Kurang Variatif dan Hasil Standar Saja

Pengaturan kamera belakang hanya mengandalkan sensor utama 50MP dengan lensa depth sederhana. Ketiadaan kamera ultrawide membatasi fleksibilitas saat mengambil foto landscape.

Untuk kebutuhan konten, kekurangan ini terasa cukup mengganggu banyak pengguna. Hasil gambarnya masih layak namun tidak terlalu impresif.

Kamera depan 8MP juga menghasilkan kualitas biasa saja untuk kelas harganya. Saat diunggah ke media sosial, fotonya cepat kehilangan detail setelah kompresi otomatis.

Fitur videonya hanya 1080p yang sudah tertinggal dibanding pesaing 4K. Kekurangan ini membuatnya kurang cocok untuk pengguna yang suka membuat konten.

Layar HD Plus dan Fitur Lain yang Terpangkas

Resolusi layar HD Plus pada panel IPS 6.67 inci terasa kurang tajam untuk multimedia. Di kelas harga setara, banyak smartphone sudah memakai resolusi Full HD.

Kekurangan ini membuat pengalaman menonton terasa kurang maksimal. Refresh rate 120Hz memang membantu, namun ketajaman tetap kurang.

Ketiadaan jack audio 3.5mm menjadi isu lain bagi sebagian pengguna. Tidak adanya FM radio juga mengurangi fleksibilitas penggunaan tertentu.

Walaupun menawarkan NFC dan Bluetooth 5.3, fitur lain terasa standar saja. Beberapa pemangkasan membuatnya terasa kurang sepadan dengan harganya.

OPPO A5 Pro 4G sangat cocok untuk pengguna yang memprioritaskan ketahanan ekstrem. Namun kekurangannya cukup terasa pada performa, kamera, dan layar yang kalah bersaing.

Dengan harga Rp 3 jutaan, banyak opsi lain menawarkan fitur lebih modern. Pertimbangkan baik-baik sebelum membeli perangkat ini.***