Gaza di ambang beku: badai musim dingin menerjang saat gencatan senjata terancam runtuh di fase dua - MENGGAPAI ASA

Gaza di ambang beku: badai musim dingin menerjang saat gencatan senjata terancam runtuh di fase dua

Gaza di ambang beku: badai musim dingin menerjang saat gencatan senjata terancam runtuh di fase dua

Warta Bulukumba - Langit di atas Jalur Gaza tidak hanya dipenuhi oleh sisa-sisa asap, tetapi kini mulai menggumpal dengan awan hitam yang membawa ancaman baru. Dalam 72 jam ke depan, sebuah badai musim dingin besar diprediksi akan menghantam wilayah yang telah luluh lantak ini.

Bagi ratusan ribu warga Palestina yang terusir dari rumah mereka dan kini berlindung di tenda-tenda darurat yang tipis, kedatangan badai ini bukan sekadar perubahan cuaca, melainkan pembawa penderitaan baru di tengah luka perang yang belum kering.

Di saat alam bersiap menumpahkan amarahnya, situasi politik di meja perundingan pun tak kalah dingin. Harapan untuk melangkah maju menuju perdamaian menemui jalan buntu.

'Israel' melakukan 738 pelanggaran gencatan senjata

Hamas secara tegas menyatakan bahwa proses gencatan senjata tidak dapat berlanjut ke fase dua. Alasannya jelas: 'Israel' dituding terus melakukan "pelanggaran" terhadap kesepakatan yang ada.

Otoritas di Gaza mencatat angka yang mengejutkan: setidaknya terdapat 738 pelanggaran yang dilakukan 'Israel' sejak gencatan senjata dimulai 60 hari yang lalu.

Angka ini menjadi tembok tebal yang menghalangi progres diplomasi, membiarkan nasib jutaan nyawa terkatung-katung dalam ketidakpastian.

Statistik kepedihan yang terus bertambah

Di lapangan, meskipun gencatan senjata secara teknis sedang berjalan, darah masih menetes. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa dalam satu hari terakhir saja, serangan 'Israel' telah menewaskan satu orang dan melukai enam lainnya. Kematian ini menambah daftar panjang tragedi kemanusiaan yang telah berlangsung sejak Oktober 2023.

Angka total korban jiwa kini telah mencapai titik yang mengerikan. Genosida telah merenggut setidaknya 70.366 nyawa warga Palestina dan melukai 171.064 orang lainnya.

Setiap angka dalam statistik ini mewakili seorang ayah, ibu, atau anak yang mimpinya terkubur di bawah reruntuhan.

Sementara itu, dari tanggal 7 Oktober 2023, total 1.139 orang tewas di 'Israel' dan sekitar 200 orang ditawan.

Kini, warga Gaza terjepit di antara dua kekuatan yang tak kenal ampun: kebuntuan diplomatik yang menahan bantuan dan keamanan, serta badai musim dingin yang siap menyapu tempat perlindungan terakhir mereka.

Tanpa kemajuan ke fase dua dan tanpa perlindungan dari elemen alam, hari-hari ke depan di Gaza menjanjikan ujian ketahanan manusia yang paling ekstrem.***

Posting Komentar untuk "Gaza di ambang beku: badai musim dingin menerjang saat gencatan senjata terancam runtuh di fase dua"