Dukung Hiliriset Dikti, IPB University & PIB Susun Model Destinasi Wisata Rendah Karbon

bali.menggapaiasa.com, SUKABUMI - Institut Pertanian Bogor (IPB University) menggelar Simposium dan Focus Group Discussion (FGD) Hilirisasi 2025 bertema “Model Destinasi Wisata Rendah Karbon Berbasis Budaya”, Kamis (27/11) lalu di Kampus IPB Gunung Gede, Bogor.
Simposium dan FGD ini difasilitasi tim pakar dari Politeknik Internasional Bali (PIB) dan pakar IT professional sebagai tim penilai kelayakan proposal risetnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Hiliriset Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek).
Kegiatan ini bertujuan mempercepat pemanfaatan hasil penelitian perguruan tinggi bagi masyarakat, pemerintah daerah, dan industri pariwisata.
Acara ini dihadiri oleh akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan pariwisata dari Kabupaten Sukabumi, termasuk Kepala Bappelitbangda dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup.
Ada juga dari Dinas Pariwisata, Disbudpora, Disperindag, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, Dinas Komunikasi dan Informatika, serta perwakilan Setda Kabupaten Sukabumi dan Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
Sejumlah pakar ikut hadir, seperti pakar penilai kelayakan aspek kebijakan dan regulasi Dr. Ir. Ar. Deddy Kurniawan Halim, MM, DAP (c), Ph.D dan pakar penilai aspek model bisnis Dr. Dinar Sukma.
Ada juga pakar penilai aspek Pasar Dwi Novita Cahyaningtyas P, pakar penilai aspek keuangan Vivi dan pakar penilai aspek IT/aspek teknis Dimas Alan Wijaya dan Adlhez Devha B.R.
Dari IPB University hadir sejumlah tim peneliti, yakni Dr. Eva Rachmawati, S.Hut., M.Si (social aspect of tourism), Dr. Vera D. Damayanti, SP., MLA (landscape architecture) dan Resti Meilani, S.Hut., M.Si (conservation education & ecotourism interpretation.
Hadir pula pemangku kepentingan Kasepuhan Desa Girijaya, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, termasuk Adi Gumbara Putra dan para pihak lainnya.
Staf Ahli Kementerian Pariwisata RI Fadjar Hutomo menegaskan pentingnya transformasi menuju pariwisata rendah karbon.
Pasalnya, sektor transportasi menyumbang hingga 49 persen emisi karbon pariwisata global.
Ia menekankan bahwa Indonesia akan memasuki fase pelaporan karbon sukarela pada 2026–2030 sebagai persiapan menuju kewajiban pelaporan setelah 2030.
Sekretaris Ikatan Arsitek Indonesia Provinsi Banten Achmad Zakaria menyoroti pentingnya penggunaan material hijau dan pendekatan arsitektur berkelanjutan dalam pengembangan kawasan wisata.
Narasumber ketiga, CEO Zona EBT I Kadek Alamsta Suarjuniarta, memaparkan inovasi perhitungan emisi bidang energi melalui Carbon Calculator zonaEBT.
Inovasi ini dapat dimanfaatkan desa wisata untuk memetakan jejak karbon dan merancang transisi energi bersih.
Simposium ini juga mempresentasikan hasil riset hilirisasi IPB melalui Program Hiliriset Diktisaintek berupa platform kalkulator karbon dan model destinasi budaya rendah emisi.
Proyek ini memasuki tahap validasi teknis, sosial, dan finansial sebagai dasar implementasi di tingkat desa wisata.
Melalui sesi FGD, peserta membahas kelayakan investasi awal, kebutuhan biaya operasional, peluang pendapatan dari sertifikasi hijau, karbon kredit, lisensi teknologi, serta potensi replikasi model ke berbagai destinasi lain.
Kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, desa wisata, dan sektor swasta menjadi fokus utama diskusi dalam mendorong transformasi hijau sektor pariwisata.
Kegiatan ini menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis, termasuk standarisasi pelaporan emisi untuk desa wisata dan pembentukan green tourism task force di tingkat daerah.
Kemudian peningkatan kapasitas digital masyarakat, dan integrasi nilai budaya lokal sebagai fondasi pengembangan destinasi berkelanjutan.
Melalui simposium dan FGD Hilirisasi Riset 2025 ini, IPB University menegaskan akan terus mendukung peran akademisinya dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan yang inklusif, inovatif, dan berbasis kearifan lokal.
Kegiatan ini sekaligus mengokohkan komitmen perguruan tinggi dalam mendukung agenda Hiliriset Dikti untuk menghasilkan inovasi yang berdampak nyata bagi pembangunan daerah. (jpnn)
Posting Komentar untuk "Dukung Hiliriset Dikti, IPB University & PIB Susun Model Destinasi Wisata Rendah Karbon"
Posting Komentar