Buka posko di lokasi banjir Aceh Utara, nakes Abdya temukan ratusan warga terserang penyakit kulit dan ISPA

menggapaiasa.comTim Relawan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) bergerak cepat membuka layanan kesehatan di lokasi terdampak banjir Aceh Utara, Rabu 10 Desember 2025. Berdasarkan pemeriksaan di lapangan, tiga keluhan kesehatan yang paling banyak diderita warga adalah batuk, pilek, dan gatal-gatal.

​Temuan ini disampaikan oleh dr. Nadiatul Aidila, Ketua Tim Tenaga Kesehatan (Nakes) Abdya untuk wilayah Aceh Utara, usai memberikan pengobatan gratis di dua titik terparah di Kecamatan Lhoksukon.

Lokasi pertama posko kesehatan dibuka di Desa Bintang Hu. Respons warga sangat tinggi; belum genap lima menit dibuka, antrean pasien langsung membludak.

​“Catatan kita tadi ada sekitar 180 lebih pasien. Rata-rata menderita batuk, pilek, dan gatal-gatal,” ujar dr. Ayi, sapaan akrab dr. Nadiatul Aidila, Rabu 10 Desember 2025

​Menurut dr. Ayi, ketiga penyakit tersebut memang kerap muncul pascabanjir. Penyebab utamanya adalah debu dari lumpur yang mulai mengering hingga paparan genangan air yang tercemar dan tidak higienis.

​Demi menjaga kesehatan selama masa pemulihan, tim medis memberikan beberapa saran penting bagi warga untuk selalu menggunakan masker untuk menghindari debu saat beraktivitas diluar ruangan.

Memperbanyak minum air putih dan mengonsumsi makanan sehat dan enggunakan sepatu bot (boots) saat melewati genangan air untuk melindungi kaki.

​Antusiasme warga terlihat jelas. Tidak hanya warga Desa Bintang Hu, penduduk dari desa tetangga pun turut mendatangi posko yang beroperasi dari pukul 09.00 hingga 13.00 WIB tersebut.

​Selain di Desa Bintang Hu, Tim Relawan Pemkab Abdya juga membuka layanan di lokasi kedua, yakni Desa Matang Pupanji AB. Layanan dibuka mulai siang hingga sore hari. ​Keluhan pasien di lokasi kedua pun serupa, didominasi oleh penyakit kulit dan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).

Penentuan dua lokasi pos kesehatan ini merupakan rekomendasi langsung dari Puskesmas Lhoksukon. Sejumlah perawat dan satu dokter dari Puskesmas setempat turut mendampingi Tim Nakes Abdya.

​Rencananya, misi kemanusiaan Tim Relawan Pemkab Abdya di Aceh Utara akan berlangsung selama tiga hari dengan menyasar berbagai lokasi terdampak banjir lainnya.

 

​Kepala Desa (Keuchik) Bintang Hu, Mawardi, menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan tenaga kesehatan yang dikirimkan Pemkab Abdya. Banjir di desanya sempat mencapai ketinggian 2 hingga 4 meter dan baru surut setelah empat hari.

​“Kami ucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada Bupati Abdya, Bang Safaruddin, yang sudah membantu mengirimkan Nakes untuk kami. Insyaallah ini sangat bermanfaat,” ungkap Mawardi.

​Senada dengan Mawardi, Kepala Desa Matang Pupanji AB, Hamdani, mengaku terharu. Ia tidak menyangka tim medis rela datang jauh-jauh dari Abdya untuk menjenguk kampungnya yang berada di pedalaman.

​“Alhamdulillah, kami sangat terharu. Memang saat ini banyak warga kami yang mulai pilek dan batuk, terutama anak-anak,” kata Hamdani.

​Hamdani berharap silaturahmi antardaerah ini terus berlanjut. Ia menceritakan betapa dahsyatnya banjir kali ini, di mana air mencapai ketinggian lebih dari 2 meter disertai angin kencang yang merusak atap rumah warga. ***