5 Tanda Anak jadi Korban Perundungan

ORANG tua mana pun ingin anaknya aman dan bahagia. Namun, lingkungan di sekitarnya terkadang tidak mendukung. Banyak anak yang mengalami perundungan atau pelecehan, terkadang di sekolah, pusat bimbingan belajar, di lingkungan sekitar, atau bahkan secara online.

Sayangnya anak-anak sering kali tidak terbuka tentang peristiwa yang dialami. Biasanya hal tersebut disebabkan oleh rasa takut, malu, bingung, atau tidak ingin menimbulkan masalah lebih lanjut. Karena itu, orang tua harus mengenali tanda-tanda ketika anak mengalami perundungan atau pelecehan. Biasanya anak mengalami perubahan perilaku atau kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut lima tanda anak mengalami perundungan

1. Perubahan perilaku normal

Perubahan perilaku ini biasanya langsung terlihat, misalnya anak yang periang mungkin menjadi pendiam, cemas, atau mudah tersinggung, menurut laman Times of India. Ketika anak mengalami hal tersebut, orang tua harus menanggapi dengan serius, terutama jika perubahan ini telah berlangsung selama lebih dari seminggu.

2. Lebih tertutup

Anak-anak yang mengalami penindasan mereka menjadi tertutup atau defensif. Merekatak mau berbicara atau marah ketika ditanya. Anak yang sebelumnya percaya diri mungkin jadi pemalu atau merasa tidak cukup baik dan takut membuat kesalahan.

3. Bekas cedera

Tanda kekerasan lainnya terlihat pada fisik. Tubuh anak mungkin terlihat memar, goresan, pakaiannya robek atau sering sakit kepala. Sering kali anak menyembunyikan cederanya karena takut, karena itu orang tua harus jeli memperhatikan.

4. Tak mau ke sekolah

Anak yang mengalami perundungan sering kali takut untuk pergi ke sekolah, les, kelas olahraga, atau menghindari orang atau tempat tertentu. Alasannya bisa saja pusing, mual, atau yang lain. Mungkin itu hanyalah alasan untuk menghindari tempat yang membuat mereka merasa tidak aman.

5. Perubahan pola makan dan tidur

Bukan hanya tanda fisik, perundungan atau pelecehan juga dapat memengaruhi stabilitas emosional anak. Tandanya terlihat melalui rutinitas sehari-hari. Ada yang tak mau makan, ada yang mimpi buruk saat tidur, atau bahkan mengompol.