Tak Ada Cara Lain Kecuali Waspada Sepenuhnya - MENGGAPAI ASA

Tak Ada Cara Lain Kecuali Waspada Sepenuhnya

Terusterang saat mendengar berita tentang penculikan anak yang bernama Bilqis, saya merasa sangat kesal. Iya. Bilqis yang hilang (diculik) di Makassar itu. Yang akhirnya ditemukan di Jambi. 

Mengapa saya merasa sangat kesal gara-gara berita penculikan anak itu? Tak lain dan tak bukan, menurut saya penculikan tersebut tidak perlu terjadi. 

Dalam berita disebutkan kalau si bocah diculik saat bermain di tempat bermain yang ada di dekat lapangan tenis. Sementara sang ayah asyik bermain tenis. Balita, lho. Dibiarkan sendirian bermain tanpa pengawasan. 

Ayah Bilqis bisa saja berkelit, dia bermain tenis sembari mengawasi anaknya dari kejauhan. Haiyah. Terbukti itu omong kosong 'kan? Dia lebih fokus bermain tenis daripada mengawasi anaknya. Jangan-jangan malah lupa sama sekali kalau sedang sambil menjaga anaknya.

Syukurlah Bilqis bisa ditemukan, padahal sudah sampai dibawa keluar pulau. Bolehlah dibilang ini serupa keajaiban. Memang ditakdirkan-Nya tidak hilang. Makin bersyukur sebab ditemukannya dalam kondisi hidup.

Saya bayangkan betapa sedih hati ibu Bilqis, jika sampai sang buah hati tidak ketemu. Sudah sedih begitu dan pastinya juga jengkel berat kepada suaminya yang super teledor. 

Semoga peristiwa buruk itu menjadi pelajaran berharga bagi kedua orang tua Bilqis, terkhusus ayahnya. Pun, menjadi pelajaran berharga bagi semua orang tua dan orang dewasa pada umumnya tatkala sedang dipasrahi mengasuh bocah.

Satu pesan saya buat bapak-bapak pelupa, enggak usah sok-sokan multitasking mengerjakan hobi atau hal lain, ketika sedang mengasuh anak. Anda berpotensi lupa daratan a.k.a. gagal fokus. Lupa kalau sesungguhnya sedang mengasuh anak. 

Konyol sekali seorang anak bisa diculik ketika sedang bersama ayahnya. Kalau bisa diculik, berarti sebetulnya si bocah tidak diasuh dong. Tidak diawasi gerak-geriknya oleh si ayah. Model pengasuhan macam apa itu? Jangankan diculik. Si bocah makan rumput saja ayahnya pasti tidak tahu. 

Mengapa saya cuma berpesan kepada bapak-bapak? Apakah ibu-ibu tidak ada yang seteledor ayah Bilqis? Pastinya ada. Akan tetapi, saya yakin persentasinya jauh lebih kecil. Mohon maaf. Kali ini saya memang cenderung diskriminatif gender. Hehe ...

Terlepas dari kejengkelan Anda terhadap sikap diskriminatif gender saya ini, ada satu hal yang wajib Anda setujui. Begini. Anda harus percaya bahwa satu-satunya cara untuk memghindari penculikan anak adalah bersikap waspada sepenuhnya. 

Lakukan waskat, pengawasan melekat. Terutama kalau anak-anak masih berusia balita. Seiring bertambahnya usia yang berarti bertambah pula kepintaran mereka dalam menjaga keamanan diri, bisa mulai dilakukan pengawasan jarak jauh.

Jamgan lupa bahwa balik-baliknya, yang dinamakan pengawasan sekalipun pengawasan jarak jauh, sikap waspada sepenuhnya tetaplah wajib dikedepankan.

Salam.

Posting Komentar untuk "Tak Ada Cara Lain Kecuali Waspada Sepenuhnya"