Satpam KRL Trauma Nasi Uduk, Viral di Media Sosial Setelah Kasus Tumbler Tuku - MENGGAPAI ASA

Satpam KRL Trauma Nasi Uduk, Viral di Media Sosial Setelah Kasus Tumbler Tuku

menggapaiasa.com Kasus viral hilangnya tumbler Tuku di commnuterline (KRL) masih terus digoreng netizen dengan berbagai konten di media sosial. Salah satunya video TikTok yang menunjukkan satpam KRL seolah trauma dan ketakutan saat menemukan bungkusan nasi uduk yang tertinggal di rangkaian kereta.

Dalam video yang diunggah akun TikTok @garissmiring, tampak seorang satpam KRL menemukan sebuah keresek berisi nasi uduk. Ia lantas bertanya-tanya kepada penumpang sekitar. 

Namun, tak ada yang merasa tertinggal nasi uduk tersebut. Gestur tubuh dan mimik muka petugas keamanan KRL itu pun jadi sorotan karena seolah trauma dengan kasus hilangnya tumbler Tuku milik penumpang KRL bernama Anita.

"Gara-gara tumbler Anita, nasi uduk bisa bikin satpam panic," tulis pengunggah video, dikutip Minggu (30/11).

Satpam itu pun terlihat mondar-mandir hingga memfotokan temuan nasi uduknya dan dinarasikan dikirim ke WhatsApp Grup kantornya. 

Video itu pun menarik perhatian di media sosial. Banyak netizen ikut menimpali yang terjadi pada satpam itu sebagai trauma akibat kelakuan Anita.

"Plis jangan dibuka, takutnya sambelnya ilang kan repot lagi," komentar akun Rajawali yang menyindir kejadian tumbler hilang milik Anita yang juga berawal dari hilangnya tas hitam.

Tak hanya itu, netizen juga banyak yang bercerita bahwa satpam KRL kini lebih posesif mengingatkan agar penumpang tak kehilangan atau ketinggalan barang.

"Itu satpam bolak-balik ngingetin barang bawaan ampe ditunjuk-tunjuk barang yang di atas kepala itu punya siapa, awas ketinggalan," tulis akun FRD.

Sebelumnya, kasus ini berawal dari keluhan seorang penumpang bernama Anita di Threads. Ia mengeluhkan tumbler Tuku miliknya yang tertinggal di KRL dan hilang saat diambil kembali.

Tas berisi tumbler sempat ditemukan dan didokumentasikan oleh petugas. Namun, saat diambil keesokan harinya di Stasiun Rangkasbitung, hanya tersisa cooler bag tanpa tumbler Tuku di dalamnya.

Petugas KAI yang dituding, Argi, sempat menawarkan penggantian kerugian. Namun, upaya tersebut ditolak oleh suami pemilik tumbler. Drama ini kemudian berujung pada kabar simpang siur bahwa Argi telah kehilangan pekerjaannya.

KAI Pastikan Argi Tidak Dipecat dan Tetap Bertugas

Merespons kehebohan di media sosial, PT Kereta Api Indonesia (Persero) segera memberikan klarifikasi. Perusahaan memastikan bahwa petugas Argi tidak dipecat dan akan tetap bertugas. Kedua belah pihak yang terlibat juga telah mencapai kesepakatan damai secara kekeluargaan.

Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin, menegaskan komitmen perusahaan untuk melindungi karyawannya.

"Setiap Insan KAI berkomitmen melayani pelanggan dengan dedikasi yang tinggi. Pada saat yang sama, perusahaan berkewajiban melindungi dan memberikan dukungan kepada seluruh pekerja dalam menjalankan peran mereka. Argi tetap menjadi karyawan KAI Group serta bagian dari garda terdepan pelayanan. Terus semangat bertugas dan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan," ujar Bobby, Kamis (27/11). 

Posting Komentar untuk "Satpam KRL Trauma Nasi Uduk, Viral di Media Sosial Setelah Kasus Tumbler Tuku"