NYT: Iran akan Kirim 2.000 Rudal Sekaligus ke Israel Jika Perang Kembali Pecah

menggapaiasa.com.CO.ID, TEL AVIV --  HarianNew York Times (NYT) pada Ahad (9/11/2025) menurunkan laporan yang memprediksi perang baru antara Israel dan Iran dinilai "sekadar masalah waktu". Mengutip pendapat ahli, NYT seperti dilansir Times of Israel, bahkan menyebut Iran akan membalas serangan Israel lebih dahsyat dibandingkan dengan perang 12 hari pada Juni lalu. 

 

Sebagai persiapan menghadapi perang selanjutnya, Iran telah meningkatkan produksi rudal-rudalnya dengan harapan bisa "menembakkan 2.000 rudal sekali serang untuk membuat sistem pertahanan udara Israel kewalahan, bukan 500 rudal seperti pada perang 12 hari," ujar Ali Vaez, Direktur Proyek Kelompok Krisis Internasional, kepada NYT.

Menurut Vaez, para pejabat Iran saat ini terbelah soal bagaimana mengatasi kebuntuan diplomasi dengan AS. Beberapa masih ingin mengejar kesepakatan nuklir dengan AS, percaya bahwa jalan itu lebih baik untuk Iran di mana 92 juta rakyatnya saat ini menghadapi lonjakan inflasi dan kelangkaan air bersih.

Tetapi, Vaez melanjutkan, tidak semua pejabat Iran setuju dengan jalur diplomasi dan memilih konfrontasi, karena percaya adalah kesia-siaan bernegosiasi dengan Trump, yang dalam sejarahnya pernah secara sepihak menarik diri dari perjanjian pada 2015. Terlepas dari adanya dua kubu di atas, menurut Vaez, para pejabat tinggi Iran percaya pada satu hal, babak baru perang dengan Israel tidak terhindarkan.

Pada Juni, Israel melancarkan serangan mengejutkan yang manargetkan fasilitas nuklir Iran dan membunuh para jenderal militer dan ilmuwan Iran. Iran merespons serangan Israel dengan mengirim lebih dari 500 rudal balistik dan 1.100 drone.

Serangan balasan Iran membunuh 32 warga dan melukai 300 orang. Sebaliknya, lebih dari 1.000 warga Iran meninggal dunia akibat serangan Israel.

Israel mencatat 36 rudal Iran dan satu drone berhasil menghantam target di wilayah Israel. Akibatnya 2.305 rumah dan 240 gedung mengalami kerusakan di antaranya adalah dua universitas dan satu rumah sakit, dan memaksa 13 ribu warga Israel mengungsi.

Komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) Mayor Jenderal Mohammad Papour pada Selasa (21/102/2025) menegaskan, Iran akan melancarkan respons mematikan atas serangan apapun terhadap wilayahnya. Respons Iran, kata Pakpour, akan lebih dahsyat daripada perang 12 hari pada Juni lalu.

"Jika ada agresi dilancarkan terhadap Iran, respons kami akan lebih kuat dari perang 12 hari dan kami akan mengubah kawasan menjadi neraka bagi musuh," kata Pakpour dikutip IRIB dilansir Iran International, Selasa (21/10/2025).

Pakpour membuat pernyataan itu saat pertemuan dengan Penasihat Senior Nasional Irak Qasim al-Araji di Teheran. Menurut Pakpour, kerja sama antara Iran dan Irak sangat penting untuk mencegah intervensi asing dan memastikan keamanan perbatasan.

Menurut media Iran, Al-Araji menegaskan komitmen Irak terkait kerja sama keamanan dengan Iran dan mengatakan bahwa negaranya tidak akan membolehkan wilayahnya digunakan untuk aksi agresi terhadap Teheran.

Diketahui, pejabat tinggi militer Iran berulang kali mengingatkan bahwa mereka mengawasi musuh-musuh di kawasan dan akan merespons dengan keras jika terprovokasi. Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Abdolrahim Mousavi pada Senin (20/10/2025) mengatakan bahwa, Teheran tidak mencari perang tapi akan mengambil respons berbeda jika diserang.

Adapun seorang anggota parlemen Iran, Esmaeil Siavoshi pada Selasa juga mengingatkan, Iran akan menghancurkan pangkalan-pangkalan militer musuh di kawasan jika diserang.

"Jika musuh tidak menyerang sekarang, itu karena mereka tidak bisa," kata Siavoshi. "Mereka tahu jika mereka menyerang, kami akan menghancurkan semua pangkalan mereka di Teluk Persia."

Perbandingan Militer Iran-Israel - (menggapaiasa.com)

Posting Komentar untuk "NYT: Iran akan Kirim 2.000 Rudal Sekaligus ke Israel Jika Perang Kembali Pecah"