Meroket 90%! Ini Rahasia Hartadinata (HRTA) Cetak Laba Fantastis di Kuartal III 2025

POTENSI BISNIS - PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA), pemain kunci pasar perhiasan emas, baru saja menunjukkan performa keuangan yang sungguh memukau. Tercatat hingga 30 September 2025, laba bersih yang dapat diatribusikan langsung kepada pemilik entitas induk mengalami lompatan drastis.

Angka yang berhasil dicapai mencapai Rp575,75 miliar. Torehan ini menandai pertumbuhan signifikan, yakni sebesar 90,7% secara tahunan (YoY), jauh meninggalkan pencapaian periode serupa tahun lalu yang hanya Rp301,91 miliar.

Lompatan laba bersih ini terjadi seiring pesatnya kenaikan pendapatan operasional utama perusahaan. Penjualan neto perusahaan melonjak hampir dua kali lipat, menembus angka Rp25,19 triliun.

Perluasan bisnis dan meningkatnya volume perdagangan emas di pasar domestik menjadi pendorong utama. Walaupun demikian, biaya produksi juga turut meningkat, mencapai Rp24 triliun.

Meskipun demikian, laba kotor HRTA berhasil menanjak tajam ke posisi Rp1,18 triliun dari periode sebelumnya, Rp798,65 miliar.

Ekspansi Bisnis Membuahkan Hasil: Aset dan Ekuitas Menguat

Pertumbuhan luar biasa tidak hanya terlihat pada pos pendapatan dan laba. Posisi neraca keuangan HRTA juga menunjukkan penguatan signifikan. Total aset perusahaan ikut merangsek naik menjadi Rp8,17 triliun.

Sebagai indikator kesehatan finansial, ekuitas perusahaan turut menguat 20,42%, mencapai angka Rp2,83 triliun. Seiring perluasan bisnis, liabilitas perusahaan juga mengalami peningkatan ke taraf Rp5,34 triliun.

Menariknya lagi, kas dan setara kas perusahaan mengalami kenaikan signifikan, yaitu sebesar 458,18%. Nilai kas ini melesat menjadi Rp1,14 triliun dari posisi Rp203,51 miliar pada Kuartal III tahun 2024. Peningkatan ini memberikan indikasi likuiditas yang sangat kuat bagi HRTA.

Respon Pasar: Saham HRTA Langsung Menguat

Publikasi laporan keuangan Kuartal III 2025 ini segera mendapatkan sambutan positif dari para investor. Beriringan rilis laporan tersebut, saham HRTA di perdagangan Jumat (31/10) tercatat mengalami penguatan.

Harga sahamnya naik 2,42% atau setara kenaikan 30 poin, berakhir pada posisi Rp1.270 per saham. Hal ini mencerminkan tingginya kepercayaan pasar terhadap prospek jangka panjang emiten emas ini, utamanya mengingat pencapaian laba yang melonjak tajam.***