KFC Indonesia (FAST) Masih Merugi Meski Tekanan Boikot Sudah Mengendur

menggapaiasa.com, JAKARTA — Emiten pengelola jejaring restoran cepat saji KFC, PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) masih merasakan dampak dari aksi boikot terhadap produknya sampai saat ini. Perseroan pun masih merugi.
Boikot terhadap produk KFC terjadi seiring dengan konflik di Timur Tengah. KFC dinilai oleh masyarakat mendukung Israel dan memicu boikot global yang memengaruhi kinerja bisnisnya di Indonesia.
Direktur Fast Food Indonesia Wachjudi Martono mengatakan dampak boikot masih terasa sampai 2025 di beberapa daerah. Akan tetapi, tekanannya sedikit mengendur, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Keadaan mencair, akan tetapi masih ada [dampak boikot]," kata Wachjudi dalam publix expose pada Jumat (28/11/2025).
Direktur Fast Food Indonesia Dio May Avico mengatakan boikot pun menjadi salah satu penyebab FAST masih membukukan rugi sampai saat ini.
"Penyebab rugi dari perseroan adalah menurunnya daya beli, impak boikot masih terasa sampai 2025, dan adanya perubahan referensi ke makanan lebih sehat," kata Dio.
Berdasarkan laporan keuangannya, FAST masih membukukan rugi bersih sebesar Rp239,58 miliar per kuartal III/2025, meskipun ruginya susut 56,99% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan rugi bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp557,08 miliar.
FAST sebenarnya mencatatkan penurunan pendapatan 0,76% YoY menjadi Rp3,56 triliun per kuartal III/2025, dibandingkan dengan Rp3,59 triliun per kuartal III/2024. Namun, FAST juga mencatatkan penyusutan beban pokok pendapatan 4,99% YoY menjadi Rp1,43 triliun.
Selain itu, KFC Indonesia juga mencatatkan penyusutan pada sejumlah beban. Tercatat, beban penjualan dan distribusi menyusut dari Rp2,09 triliun menjadi Rp1,91 triliun.
Kemudian, beban umum dan administrasi menyusut dari Rp572,03 miliar menjadi Rp523,51 miliar. Lalu, beban operasi lain menyusut dari Rp36,95 miliar menjadi Rp31,97 miliar.
FAST memang menjalankan langkah efisiensi, di antaranya dengan mengurangi karyawan dan gerai KFC. Sepanjang 2025, FAST telah memangkas 20 gerai. Per 30 September 2025, perseroan mengoperasikan 695 gerai restoran, dibandingkan dengan per 31 Desember 2024 sebanyak 715 gerai restoran.
FAST juga telah memangkas 1.041 karyawan sepanjang 2025. Per 30 September 2025, FAST mempunyai 12.065 karyawan, dibandingkan dengan per 31 Desember 2024 sebanyak 13.106 karyawan.
Posting Komentar untuk "KFC Indonesia (FAST) Masih Merugi Meski Tekanan Boikot Sudah Mengendur"
Posting Komentar