Investasi Jabar Naik Pesat,Permintaan Properti Lippo Cikarang Ikut Melonjak

Ringkasan Berita:
- Jawa Barat memimpin investasi nasional dengan realisasi Rp77,13 triliun pada Kuartal III 2025, naik 36,34 persen dari tahun sebelumnya dan menciptakan 303 ribu lapangan kerja.
- LPCK memanfaatkan momentum ini, mencatat marketing sales Rp1,2 triliun (73 persen dari target) didorong penjualan rumah tapak, komersial, dan lahan industri.
- Kinerja keuangan LPCK melonjak, pendapatan naik 251 persen menjadi Rp3,44 triliun dengan pertumbuhan kuat di segmen rumah tapak, komersial, dan pengelolaan kota.
menggapaiasa.com, BEKASI---- Jawa Barat memimpin investasi nasional. Pada Kuartal III 2025, provinsi ini mencatat realisasi investasi sebesar Rp77,13 triliun, atau 15,7 persen dari total investasi nasional.
Angka tersebut melonjak 36,34 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp56,57 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, Dedi Taufik, mengatakan pencapaian tersebut membuktikan daya tarik kuat Jawa Barat bagi investor, baik domestik maupun asing.
“Iklim usaha yang kondusif, dukungan infrastruktur, dan percepatan layanan perizinan terus menjadi faktor utama yang menjaga momentum positif ini,” ujarnya kepada awak media pada Kamis (27/11/2025).
Tak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, kenaikan investasi juga menciptakan lapangan kerja baru bagi 303.469 orang, meningkat 4,45 persen dari tahun sebelumnya.
Hal itu juga didorong sektor properti yang ikut mendorong pertumbuhan investasi di Jawa Barat.
“Kami optimistis angka investasi ini akan terus tumbuh seiring ekspansi di kawasan industri seperti Rebana, Bekasi, dan Bandung Raya,” tambah Dedi.
LPCK Dorong Kinerja Ambil Momentum Investasi di Jawa Barat
Selaras dengan tren positif investasi di Jawa Barat, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) terus memperkuat posisinya sebagai pengembang terdepan melalui pengembangan kawasan Lippo Cikarang Cosmopolis (LCC).
Presiden Direktur LPCK, Marlo Budiman, menilai momentum pertumbuhan investasi dan tenaga kerja di Jawa Barat turut mendongkrak permintaan properti, terutama pada segmen hunian tapak dan komersial.
“Kami melihat permintaan yang berkelanjutan, baik di segmen hunian terjangkau maupun premium. Kami juga berkomitmen menjaga kepercayaan konsumen dengan penyelesaian proyek tepat waktu dan proses serah terima yang sesuai jadwal,” ujarnya dalam keterangan.
Pada sembilan bulan pertama 2025, LPCK mencatat pra penjualan (marketing sales) sebesar Rp1,2 triliun, atau 73 persen dari target tahunan Rp1,65 triliun.
Pencapaian tersebut terutama ditopang oleh penjualan rumah tapak (60 persen) dan unit komersial (34 persen), serta kontribusi lahan industri (6 persen). Total sebanyak 1.154 unit berhasil terjual, didorong oleh peluncuran produk baru Neo Top.
LPCK juga mencatat lonjakan kinerja keuangan pada Kuartal III 2025, dengan pendapatan Rp3,44 triliun, naik 251 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini berasal dari penyerahan rumah tapak, apartemen, ruko, lahan industri, serta pengelolaan kawasan LCC.
Segmen rumah tapak mencatat pertumbuhan sebesar 683 persen, sementara unit komersial naik 187 persen.
"Selain itu, segmen pengelolaan kota menyumbang Rp355 miliar, menegaskan stabilitas pendapatan non properti LPCK," ujarnya.
Secara keseluruhan, LPCK membukukan laba kotor Rp670 miliar dengan margin 19 persen, serta EBITDA Rp363 miliar, tumbuh 43 persen year-on-year dengan EBITDA margin 11 persen. Angka ini menunjukkan efisiensi operasional yang terjaga di tengah ekspansi yang agresif.
"Dengan kombinasi iklim investasi yang positif dan kinerja perusahaan yang solid, LPCK optimistis dapat melanjutkan pertumbuhan berkelanjutan, sekaligus memperkuat posisi Jawa Barat sebagai episentrum investasi dan pengembangan properti di Indonesia," tandasnya. (MAZ)
Posting Komentar untuk "Investasi Jabar Naik Pesat,Permintaan Properti Lippo Cikarang Ikut Melonjak"
Posting Komentar