Ini Alasannya Ban Motor Trail Sering Dibikin Kempis Saat Trabasan

menggapaiasa.com - Kebiasaan membiarkan tekanan angin ban selalu rendah atau kempis bisa menimbulkan beberapa masalah.
Mulai dari dinding ban cepat retak hingga pelek bisa peyang ketika menghantam lubang.
Namun hal itu ternyata enggak berlaku pada ban motor trail saat melibas jalanan berlumpur.
Baik pembalap maupun bikers yang ingin trabasan biasanya sengaja menurunkan tekanan angin ban.
"Misalnya tekanan angin ban motor pada umumnya 28 psi (depan) dan 30 psi (belakang)," buka Anthonius Debby Gautama, Pemilik Toko Ban Bunder kepada menggapaiasa.compada Kamis lalu (10/25).
"Kalau buat trabasan tekanan ban diturunkan minimal 22 psi," tambahnya.
Bahkan ada yang sengaja memberikan tekanan ban hanya belasan psi.
"Jika sudah expert (seperti pembalap) malah ada yang pakai belasan psi," ujar Debby yang tokonya spesialis jual ban motor trail ini.
Tekanan angin ban motor trail dibikin kempis tentu ada tujuannya.
"Tujuannya agar ban lebih mengigit, supaya enggak cepat capek juga buat mengendalikannya," kata Debby saat ditemui di Jalan Paso Raya, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Meskipun demikian, menggunakan ban motor dengan tekanan rendah juga punya risiko baik di jalan aspal maupun berlumpur.
Ban motor trail yang umumnya masih pakai ban dalam bisa cepat robek kalau terjebak di lumpur.
"Soalnya kalau kepater (terjebak di lumpur) yang bergerak justru peleknya, bannya diam," kata Debby.
Makanya Debby sarankan untuk gunakan rim lock atau biasa disebut stopper pada pelek motor trail.
"Hukumnya wajib saat mau trabasan," wanti Debby.
Pada saat inilah, stopper bisa menolong bikers agar motor bisa keluar dari lumpur.
"Kalau enggak pakai stopper ban dalam bisa robek-robek," tuturnya.
Posting Komentar untuk "Ini Alasannya Ban Motor Trail Sering Dibikin Kempis Saat Trabasan"
Posting Komentar