Indonesia Terima Airbus A400M: Pesawat Serbaguna untuk Operasi Militer dan Misi Kemanusiaan

KENDARI KITA-Pemerintah Indonesia akan menerima unit kedua pesawat angkut berat Airbus A400M Atlas Multi Role Tanker Transport (MRTT) pada Februari 2026, sebagai bagian dari program modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) nasional.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengungkapkan bahwa pesawat kedua ini merupakan lanjutan dari kontrak pembelian dua unit Airbus A400M/MRTT oleh Presiden Prabowo Subianto, saat masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

“Pesawat kedua Airbus A400M yang dipesan oleh Pak Prabowo dijadwalkan tiba Februari 2026. Unit pertama telah lebih dulu datang dan kini memperkuat armada TNI,” ujar Teddy, melansir laman Sekretariat Kabinet, Senin, 4 November 2025.

Fungsi dan Kemampuan Airbus A400M

Airbus A400M dikenal sebagai pesawat angkut militer generasi baru yang dirancang untuk menjembatani kemampuan antara pesawat transport taktis seperti C-130 Hercules dan pesawat strategis seperti C-17 Globemaster III.

Pesawat ini memiliki kapasitas angkut hingga 37 ton dan mampu membawa personel, kendaraan lapis baja, helikopter ringan, serta perlengkapan bantuan kemanusiaan.

Dengan daya jelajah mencapai 8.900 km, A400M dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia bahkan hingga kawasan Indo-Pasifik tanpa pengisian bahan bakar tambahan.

Selain sebagai pesawat kargo, A400M juga berfungsi sebagai tanker udara (air-to-air refuelling) yang mampu mengisi bahan bakar di udara untuk jet tempur maupun pesawat transport lain, serta dapat dioperasikan sebagai pesawat evakuasi medis (medevac) dengan konfigurasi peralatan lengkap untuk penanganan korban bencana atau prajurit luka di medan operasi.

Dukung Kesiapan Strategis dan Misi Kemanusiaan

Dengan hadirnya unit kedua ini, Indonesia akan semakin memperkuat kapabilitas mobilitas strategis TNI, baik dalam konteks pertahanan nasional maupun operasi kemanusiaan internasional.

“Airbus A400M ini tidak hanya untuk kebutuhan militer, tapi juga untuk bantuan bencana, pengiriman logistik cepat, hingga evakuasi warga negara di luar negeri,” kata Teddy.

Kehadiran pesawat tersebut menjadi bagian penting dari rencana modernisasi pertahanan 2025–2030, yang menekankan pada peningkatan kemampuan transportasi udara strategis untuk mendukung Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Pesawat A400M pertama yang sudah diterima sebelumnya kini beroperasi di bawah kendali TNI Angkatan Udara, dan telah digunakan dalam sejumlah misi logistik serta latihan gabungan di wilayah Indonesia bagian timur.

Langkah Strategis Indonesia di Kancah Pertahanan Global

Dengan dua unit Airbus A400M, Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengoperasikan pesawat angkut strategis generasi baru ini.

Langkah tersebut sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam kerja sama pertahanan dengan Airbus Defence and Space, membuka peluang peningkatan kemampuan teknis dan pelatihan awak di masa mendatang.

“Kami berharap kedatangan A400M kedua ini dapat semakin memperkuat kemandirian alutsista nasional dan kesiapan TNI menghadapi berbagai tantangan, baik militer maupun kemanusiaan,”

pungkas Teddy.***