Harmoni Alam dan Spiritualitas Puri Taman Saraswati di Kaki Gunung Lawu

KARANGANYARNEWS - Di lereng tenang Gunung Lawu, berdiri sebuah tempat yang memadukan keindahan alam, kedamaian spiritual, dan nilai budaya yang tinggi. Puri Taman Saraswati, sebutannya.
Meski untuk mencapainya pengunjung harus melewati jalan menanjak dan setapak di antara pepohonan pinus, rasa lelah seketika sirna saat udara sejuk pegunungan dan kicau burung menyambut di kejauhan.
Puri Taman Saraswati bukan sekadar tempat ibadah umat Hindu, melainkan juga destinasi wisata religi yang memesona, menghadirkan nuansa tenang di tengah heningnya kaki Gunung Lawu.
Jejak Spiritual di Lereng Gunung Lawu
Berada di Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Puri Taman Saraswati masih satu kompleks dengan Candi Cetho, situs bersejarah peninggalan Majapahit yang kini juga difungsikan sebagai tempat peribadatan umat Hindu.
Puri ini pertama kali didirikan oleh Van de Vlies pada tahun 1842, lalu diresmikan pada 2007 oleh Bupati Karanganyar Rina Iriani dan Bupati Gianyar Bali A.A. Gede Agung Baratha.
Peresmian tersebut menjadi simbol persaudaraan dua daerah, karena menurut cerita masyarakat, penduduk Desa Gumeng dan Gianyar diyakini masih memiliki garis keturunan leluhur yang sama, terutama bagi mereka yang beragama Hindu Bali.
Pesona Patung Dewi Saraswati
Begitu tiba di kawasan puri, pengunjung akan langsung disambut oleh patung megah Dewi Saraswati, berdiri anggun di atas padma (bunga teratai) dengan dua ekor angsa putih di sisinya.
Patung ini tidak dibuat di Karanganyar, melainkan dibawa langsung dari Gianyar, Bali, dan diletakkan di sini sebagai lambang ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan.
Dewi Saraswati digambarkan dengan empat tangan, masing-masing membawa Wina (alat musik), Damaru (genderang), Aksamala (tasbih), dan Pustaka (kitab) simbol dari empat sumber ilmu pengetahuan dan seni.
- Wina melambangkan kelembutan dan keindahan ilmu.
- Damaru menggambarkan harmoni budaya dan seni.
- Aksamala bermakna pengetahuan yang abadi.
- Pustaka melambangkan ilmu pengetahuan itu sendiri.
Bagi umat Hindu, Dewi Saraswati dikenal sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan, sumber cahaya kebijaksanaan dan kecerdasan rohani.
Hari Saraswati: Saat Ilmu Dihormati
Setiap enam bulan sekali, umat Hindu menggelar Hari Saraswati, sebuah perayaan untuk memuja Sang Hyang Widhi atas anugerah ilmu pengetahuan. Upacara ini menjadi momen sakral di Puri Taman Saraswati . Suasananya penuh warna, doa, dan persembahan bunga yang indah.
Selain umat Hindu, banyak wisatawan non-Hindu yang datang untuk menyaksikan perayaan budaya ini, menikmati atmosfer spiritual yang damai sekaligus belajar tentang kearifan lokal Bali dan Jawa yang berpadu harmonis.
Panorama Alam di Ketinggian 1.470 Mdpl
Dengan ketinggian sekitar 1.470 meter di atas permukaan laut, udara di Puri Taman Saraswati terasa segar dan menenangkan. Dari area pura, pengunjung bisa melihat hamparan hutan pinus, kabut tipis yang turun di pagi hari, serta pemandangan lembah dan sawah di kejauhan.
Tak jauh dari pura, terdapat sendang alami (sumber air jernih) yang dipercaya memiliki energi spiritual. Airnya dingin, bening, dan sering digunakan untuk ritual pembersihan diri sebelum sembahyang.
Harga Tiket dan Akses Lokasi
Untuk menikmati keindahan dan ketenangan tempat ini, pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp7.000 saja. Lokasinya terletak di atas Candi Cetho, dan dapat dicapai dengan menaiki anak tangga sejauh beberapa ratus meter dari area parkir utama.
Jalan menuju Puri Taman Saraswati sudah cukup baik, namun disarankan menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan karena jalurnya menanjak dan berkelok.
Puri Taman Saraswati bukan sekadar tempat wisata, melainkan ruang perenungan di mana pengunjung bisa merasakan ketenangan batin sekaligus mengagumi keagungan alam Gunung Lawu.
Bagi pecinta wisata spiritual dan budaya, tempat ini adalah surga tersembunyi yang memadukan keindahan arsitektur Hindu Bali dengan pesona alam Jawa Tengah yang asri.***
Posting Komentar untuk "Harmoni Alam dan Spiritualitas Puri Taman Saraswati di Kaki Gunung Lawu"
Posting Komentar