Hamas Serahkan Tiga Jenazah Israel

KORAN - PIKIRAN RAKYAT - Israel mengumumkan telah menerima tiga jenazah sandera dari Gaza pada Minggu 2 November 2024, seiring gencatan senjata rapuh yang telah bertahan selama sebulan. Dilansir The Guardian, Senin 3 November 2025, jenazah tersebut akan diperiksa oleh ahli forensik sebelum diserahkan kepada keluarga masing-masing.
Pernyataan dari Hamas sebelumnya menyebutkan bahwa jenazah ditemukan di dalam sebuah terowongan di Gaza bagian selatan. Tim pertahanan sipil Palestina terus melakukan operasi pencarian di bawah reruntuhan bangunan untuk menemukan korban lain yang masih belum diketahui nasibnya.
Sejak gencatan senjata diberlakukan pada 10 Oktober, kelompok militan Palestina telah menyerahkan 17 jenazah sandera kepada Israel, sementara 11 lainnya masih berada di Gaza. Dengan penyerahan terbaru, delapan jenazah masih belum dikembalikan. Hamas menyebut proses pencarian terhambat oleh luasnya kerusakan akibat perang.
Israel telah menekan Hamas agar mempercepat penyerahan sisa jenazah. Dalam beberapa kasus, pihak Israel bahkan menyatakan bahwa jenazah yang diterima bukan berasal dari sandera mereka. “Identifikasi resmi akan disampaikan kepada keluarga terlebih dahulu,” kata militer Israel.
Di Yerusalem, keluarga para sandera terus menggelar aksi damai setiap pekan. Pada Sabtu 1 November 2025 malam, Moran Harari—teman mendiang Carmel Gat—mengimbau agar pemerintah menahan diri. “Perang terkutuk ini telah merenggut begitu banyak nyawa di kedua sisi. Kali ini, jangan sampai terulang,” ujarnya dalam orasi di alun-alun kota.
Sebagai bagian dari pertukaran, Israel juga menyerahkan kembali 15 jenazah warga Palestina untuk setiap jenazah sandera yang diterima. Namun, pejabat kesehatan Gaza mengaku kesulitan mengidentifikasi jenazah karena keterbatasan alat uji DNA. Dari 225 jenazah yang dikembalikan sejak awal gencatan senjata, baru 75 jenazah yang berhasil diidentifikasi.
Tahap pertama
Pertukaran jenazah ini menjadi bagian dari tahap pertama perjanjian gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat. Dalam rencana 20 poin tersebut, disepakati pembentukan pasukan stabilisasi internasional yang melibatkan Mesir dan Yordania guna menjaga perbatasan Gaza dan memastikan penghormatan terhadap gencatan senjata.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut masih ada “kantong-kantong Hamas” di Rafah dan Khan Younis. “Mereka akan dieliminasi,” katanya dalam rapat kabinet.
Perang paling mematikan antara Israel dan Hamas itu dimulai sejak serangan 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel dan menculik 251 sandera. Kementerian Kesehatan Gaza menyebut lebih dari 68.600 warga tewas akibat ofensif Israel—angka yang dibantah Israel, tetapi tidak disertai data pembanding.***
Posting Komentar untuk "Hamas Serahkan Tiga Jenazah Israel"
Posting Komentar