Gara-Gara Tumbler Hilang di KRL, Petugas Sampai Dipecat: Netizen Geram Sebut Pemutus Rezeki

RUBLIK DEPOK – Kasus kehilangan tumbler minuman di KRL memicu polemik besar hingga berujung pada pemecatan seorang petugas Passenger Service. Peristiwa ini viral di media sosial setelah seorang penumpang mengunggah kronologi barangnya yang tertinggal di bagasi KRL namun ditemukan dalam kondisi tidak lengkap.
Kronologi Tumbler Hilang di Dalam KRL
Penumpang tersebut menceritakan bahwa ia naik KRL dari Stasiun Tanah Abang menuju Rangkasbitung sekitar pukul 19.00 WIB. Setibanya di Stasiun Rawa Buntu, ia baru menyadari coolerbag berisi tumbler minuman tertinggal di bagasi. Ia langsung melapor ke petugas keamanan di stasiun dan menerima informasi bahwa barang tertinggal hanya bisa diambil di Stasiun Rangkasbitung.
Keesokan harinya, coolerbag tersebut berhasil ditemukan, namun isinya tak lagi lengkap. Tumbler yang sebelumnya tampak utuh dalam foto saat serah terima barang ternyata sudah tidak ada. Penumpang itu pun meminta penjelasan hingga meminta rekaman CCTV untuk mengetahui di mana tumbler tersebut hilang.
Petugas Mengaku Lalai hingga Berujung Pemecatan
Petugas Passenger Service bernama Argi kemudian muncul dan menjelaskan bahwa pada malam kejadian kondisi stasiun cukup ramai sehingga ia tidak sempat memeriksa isi barang temuan ketika diserahkan oleh petugas keamanan. Ia juga menyebutkan bahwa akses CCTV memerlukan surat resmi dari kepolisian dan prosedur perizinan dari pusat.
Argi sudah berupaya mencari tumbler yang hilang, namun hasilnya nihil. Situasi makin rumit setelah unggahan penumpang viral di media sosial dan memicu reaksi besar warganet. Argi mengatakan pekerjaannya berada di ujung tanduk setelah unggahan tersebut menyebar luas. Tidak lama kemudian, ia diberitahu bahwa dirinya diberhentikan dari posisi kerjanya.
Dalam upaya bertanggung jawab, Argi bahkan membeli tumbler pengganti. Meski demikian, keputusan pemecatan tetap dijatuhkan.
Gelombang Simpati Netizen untuk Petugas yang Dipecat
Tak sedikit netizen yang menyayangkan pemilik tumbler karena mengunggah persoalan tersebut ke media sosial hingga memicu pemecatan seorang pekerja. Mereka menilai kasus kehilangan barang kecil tidak seharusnya berdampak sebesar itu terhadap mata pencaharian seseorang.
Berbagai komentar muncul, sebagian besar membela petugas dan mengkritik langkah berlebihan yang menyebabkan seseorang kehilangan pekerjaan. Banyak warganet bahkan menawarkan bantuan kepada Argi, termasuk membuka peluang kerja baru.
Beberapa netizen juga menyoroti pentingnya edukasi bagi penumpang terkait barang bawaan, mengingat area bagasi KRL bukan tempat penyimpanan permanen, dan risiko kehilangan barang bisa terjadi terutama pada jam sibuk. Wacana perbaikan SOP serah terima barang di stasiun pun ikut mencuat sebagai bentuk evaluasi sistem.
Kasus Masih Menunggu Respons Resmi
Hingga kini belum ada penjelasan lebih lanjut dari pihak pemilik tumbler maupun pihak penyelenggara layanan KRL mengenai pemecatan petugas tersebut. Publik masih menunggu klarifikasi resmi, terutama terkait prosedur penanganan barang tertinggal dan kebijakan disiplin pegawai dalam situasi serupa.
Peristiwa ini memicu diskusi lebih luas soal etika bermedia sosial, nasib pekerja layanan publik, serta pentingnya prosedur yang jelas agar kejadian serupa tidak merugikan pihak mana pun.
Posting Komentar untuk "Gara-Gara Tumbler Hilang di KRL, Petugas Sampai Dipecat: Netizen Geram Sebut Pemutus Rezeki"
Posting Komentar