Berkaca dari Timor Leste, Media Malaysia Sebut Harimau Malaya Berpotensi Tak Ikut Dua Turnamen Besar

menggapaiasa.comPara penggemar masih terus menanti keputusan FIFA atas banding yang diajukan Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) terkait kasus naturalisasi ilegal.

Pengacara yang mewakili FAM dalam kasus tersebut, Serge Vittoz, sebelumnya mengatakan FIFA membuat putusan pada 30 Oktober.

Namun, hingga saat ini FIFA belum mengeluarkan pengumuman resmi terkait dengan hasil banding yang diajukan FAM.

FIFA belum memutuskan apakah hukuman akan dipertahankan, dikurangi atau, lebih buruk lagi, dibuat lebih berat.

Sebelumnya, FAM dan tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia yang terlibat menerima sanksi berupa denda.

Selain itu, ketujuh pemain juga dijatuhkan hukuman larangan beraktivitas di sepak bola selama 12 bulan.

Sejumlah tokoh sepak bola Malaysia meyakini FAM dan ketujuh pemain memiliki peluang tipis untuk lolos dari hukuman.

Jika demikian, media Malaysia Majoriti menilai ada kemungkinan skuad Harimau Malaya juga akan terkena dampak.

Majoriti berkaca dari kasus pada tahun 2017 ketika Timor Leste diskors oleh AFC karena memalsukan dokumen pemain.

Hukuman tersebut membuat Timor Leste dilarang berpartisipasi di Kualifikasi Piala Asia 2023 dan harus membayar denda.

"Apabila hukuman FIFA tetap dipertahankan atau ditambah, ada kemungkinan skuad nasional juga akan kena dampaknya karena ketujuh pemain tersebut terbukti bermain untuk tim nasional secara ilegal."

"Skenario semacam itu bukanlah hal yang asing karena pada tahun 2017, Timor Leste diskors oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) karena memalsukan dokumen pemain."

"Hukuman tersebut mengakibatkan negara Asia Tenggara itu dilarang berpartisipasi dalam Piala Asia 2023 dan harus membayar denda sebesar 20.000 dolar AS," tulis Majoriti.

Majoriti menambahkan bahwa Harimau Malaya harus menerima nasib serupa jika FIFA tidak mengubah keputusannya.

Media Negeri Jiran itu menilai Malaysia berpotensi tidak bisa mengikuti Piala Asia 2027 dan Kualifikasi Piala Dunia 2030.

"Oleh karena itu, jika sikap badan internasional itu tetap tidak berubah, Harimau Malaya harus menerima kenyataan tidak ikut serta dalam berbagai turnamen yang diakui FIFA, termasuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030," tulis Majoriti.

Apabila skenario tersebut terjadi, Majoriti mendesak FAM untuk bertanggung jawab penuh dengan melakukan perombakan struktur kepemimpinan.

"Apabila hal tersebut benar-benar terjadi, maka FAM harus mempertanggungjawabkan perbuatannya sepenuhnya."

"Sebab skandal yang terjadi adalah murni dari kecerobohan pihak-pihak tertentu di internal FAM, yang mana sebenarnya dapat dihindari apabila masing-masing pihak bersikap lebih tegas dan serius."

"Perombakan besar-besaran, terutama di jajaran kepemimpinan, perlu dilakukan, dan mereka yang tidak lagi kompeten perlu segera mengundurkan diri."

"Meski tidak menjanjikan perubahan langsung, perubahan itu dapat membuktikan kepada para pendukung bahwa FAM berkomitmen untuk memastikan perkembangan olahraga tersebut," tulis Majoriti.

Menurut Majoriti, FAM perlu diisi oleh seseorang yang benar-benar memahami seluk-beluk sepak bola lokal dan internasional.

Selain itu, individu yang akan dipilih juga harus memiliki sifat berani, tegas dan tidak takut melakukan perubahan.

Posting Komentar untuk "Berkaca dari Timor Leste, Media Malaysia Sebut Harimau Malaya Berpotensi Tak Ikut Dua Turnamen Besar"