Atasi Fenomena Fatherless di RI, BKKBN Gagas Program Ayah Ambil Rapor Anak

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN kini tengah menyiapkan program "Ayah Mengambil Rapor Anak" yang akan diluncurkan pada akhir Desember 2025. Program ini digagas untuk meningkatkan kembali peran ayah dalam mengasuh anaknya.
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat, Dadi Ahmad Roswandi, mengatakan, program ini merupakan bagian dari imbauan sebelumnya yakni "Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah" pada Juli 2025 lalu.
"Karena 20 persen menurut UNICEF di Indonesia fatherless. Nanti kalau dia masuk remaja, nanti mencari ayah-ayah yang lain, ya, di dunia maya," kata Dadi kepada wartawan dalam acara Uji Kompetensi Wartawan di Bandung, Selasa (4/11/2025).
Program tersebut menjadi salah satu dari lima program unggulan BKKBN. Program lainnya adalah TAMASYA (Taman Asuh Saya Anak), yakni program penitipan anak (daycare) yang disiapkan negara untuk menjawab kekhawatiran pasangan muda yang bekerja.
"Kadang-kadang sekarang kan banyak fenomena orang menikah ditunda-tunda. Atau menikah enggak mau punya anak kan? Nah, karena khawatir," kata Dadi.
Program Unggulan BKKBN
Melalui TAMASYA kata dia, BKKBN akan melakukan peningkatan pola asuh anak. Dadi menjelaskan lima program unggulan BKKBN adalah sebagai berikut:
1. Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) Program ini dirancang sebagai layanan penitipan anak (daycare) yang didukung negara.
"Tujuannya adalah untuk membantu orang tua bekerja sekaligus memastikan anak mendapatkan pola asuh yang baik melalui pengasuh yang terlatih dan parenting yang terarah," kata Dadi.
2. Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting
Dadi menyebut program ini mengajak seluruh elemen masyarakat (pentahelix, termasuk media dan akademisi) untuk berkolaborasi menjadi "orang tua asuh" bagi anak-anak berisiko stunting, baik melalui donasi, edukasi, atau promosi.
3. Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI)
Program ini bertujuan untuk meningkatkan peran ayah dalam pengasuhan anak dan mengatasi fenomena fatherless (kehilangan sosok ayah) yang angkanya mencapai 20% di Indonesia.
Contoh konkretnya adalah himbauan "Ayah Mengantar Anak ke Sekolah" dan program yang akan datang, "Ayah Mengambil Rapor Anak".
4. Lansia Berdaya Mengingat jumlah lansia yang terus meningkat (mencapai 12-15 persen populasi), program ini fokus untuk memberdayakan para lansia agar tetap produktif dan sehat. Salah satu bentuknya adalah penyelenggaraan "Sekolah Lansia".
5. Super Apps Keluarga
Dadi menyebut aplikasi ini berbasis kecerdasan buatan (AI) yang nantinya berfungsi sebagai pusat informasi dan layanan konsultasi keluarga.***
Posting Komentar untuk "Atasi Fenomena Fatherless di RI, BKKBN Gagas Program Ayah Ambil Rapor Anak"
Posting Komentar