Lintrik: Ilmu Pemikat”, Saat Mitos Jawa Kuno Dihidupkan Kembali Lewat Film Horor Indonesia
HARIAN BOGOR RAYA – Dunia perfilman Indonesia kembali menghadirkan karya yang mengangkat kearifan dan kepercayaan lokal melalui film berjudul “Lintrik: Ilmu Pemikat”. Film horor ini resmi dirilis pada September 2025 dan langsung mencuri perhatian publik berkat tema unik yang berakar pada mitos Jawa kuno tentang kekuatan pelet dan ilmu pengasihan. Istilah lintrik sendiri merujuk pada salah satu praktik mistis yang telah lama dikenal di masyarakat Jawa Timur, khususnya di wilayah Banyuwangi. Dalam kepercayaan tradisional, lintrik dipercaya sebagai bentuk ilmu pelet yang menggunakan bantuan makhluk halus atau jin untuk memikat hati seseorang. Tak sekadar mitos, praktik ini diyakini masih memiliki pengikut hingga kini, terutama di kalangan masyarakat yang mempercayai kekuatan spiritual.
Berbeda dengan pelet biasa, lintrik dikenal lebih kuat dan cepat bekerja. Konon, pengaruhnya mampu menembus jarak jauh, bahkan hingga ke luar negeri, meski efeknya hanya bersifat sementara. Ritualnya dilakukan dengan menggunakan media khusus seperti kartu remi atau ceki, yang menjadi simbol penghubung antara dunia manusia dan makhluk gaib.
Namun, pelaksanaannya tidak bisa dilakukan sembarangan, karena hanya dukun perempuan dengan kemampuan spiritual tinggi yang diyakini mampu menjalankan ritual ini.
Selain dipercaya sebagai sarana untuk memikat cinta seseorang, lintrik juga kerap digunakan dalam urusan asmara lainnya—mulai dari menyatukan kembali pasangan yang terpisah hingga memisahkan hubungan yang tidak diinginkan. Meskipun terdengar sederhana, praktik ini dianggap berisiko tinggi karena sering kali melibatkan pengorbanan spiritual dan perjanjian dengan entitas gaib.
Fenomena inilah yang menjadi inspirasi utama bagi sutradara dan produser film Lintrik: Ilmu Pemikat. Mereka mencoba menghidupkan kembali kisah mistis ini ke layar lebar dengan pendekatan modern namun tetap menghormati akar budaya Jawa. Melalui alur cerita yang penuh misteri dan ketegangan, film ini tak hanya menyajikan teror, tetapi juga menggambarkan sisi gelap dari ambisi manusia yang rela melakukan apa pun demi cinta dan keinginan pribadi.
Film ini juga menjadi wadah untuk memperkenalkan kekayaan budaya Banyuwangi kepada publik yang lebih luas. Unsur bahasa Osing, ritual tradisional, serta latar alam dan budaya daerah setempat turut dihadirkan sebagai bagian dari narasi. Dengan demikian, Lintrik: Ilmu Pemikat tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana edukasi kultural tentang keberagaman tradisi spiritual di Indonesia.
Secara keseluruhan, Lintrik: Ilmu Pemikat menghadirkan pengalaman menonton yang berbeda. Di balik kisah horor yang mencekam, tersimpan refleksi tentang batas antara cinta, ambisi, dan kekuatan gaib yang tidak bisa dikendalikan. Film ini menjadi bukti bahwa mitos-mitos lokal masih memiliki daya tarik besar ketika dikemas secara sinematik, serta mampu membawa penonton menelusuri dunia mistis Jawa yang selama ini tersembunyi di balik legenda dan kepercayaan rakyat.***
Posting Komentar untuk "Lintrik: Ilmu Pemikat”, Saat Mitos Jawa Kuno Dihidupkan Kembali Lewat Film Horor Indonesia"
Posting Komentar