Kemenkes Setuju RSPPN Panglima Besar Soedirman Jadi Rumah Sakit Penyelenggara Pendidikan Utama untuk Spesialis Dasar

menggapaiasa.com - Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman akan menjadi penyelenggara pendidikan utama untuk dokter spesialis dasar. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan hal itu setelah melaksanakan rapat bersama Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin, Kepala BPOM Taruna Ikrar, dan pejabat lainnya.

”Kami juga setuju bahwa rumah sakit (RSPPN Panglima Besar Soedirman) ini akan menjadi rumah sakit penyelenggara pendidikan utama untuk 7 spesialis dasar,” kata Budi Gunadi Sadikin pada Selasa (7/10). 

Menurut Budi Gunadi, itu sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto. Yakni harus ada akselerasi penambahan jumlah dokter spesialis. Tujuannya untuk mengimbangi alat-alat kesehatan yang sekarang sudah terdistribusi ke seluruh rumah sakit di Indonesia. Dia menyebut, saat ini banyak rumah sakit di Indonesia memiliki peralatan medis terkini, namun kekurangan dokter spesialis.

”Sehingga kami juga setuju menjadikan rumah sakit ini menjadi penyelenggara pendidikan utama untuk 7 dokter spesialis. Untuk mendidik dokter-dokter TNI agar bisa cepat menjadi (dokter) spesialis dan didistribusikan ke seluruh Indonesia dengan standar internasional,” jelasnya. 

Budi Gunadi pun menjelaskan bahwa pendidikan 7 spesialis dasar yang dimaksud adalah dokter spesialis anak, spesialis penyakit dalam, spesialis obgyn, spesialis bedah, spesialis anestesi, spesialis radiologi, serta spesialis patologi klinik. Dengan pendidikan yang ditempuh di RSPPN Panglima Besar Soedirman, diharapkan lahir dokter spesialis yang bisa ditugaskan di berbagai rumah sakit di seluruh Indonesia.

”Arahan bapak presiden adalah layanan kesehatan itu harus adil dan merata di seluruh pelosok Indonesia. Jangan dibedakan orang yang di Jawa mendapatkan layanan kesehatan lebih baik daripada teman-teman kita, saudara kita, yang di Sumatera, di Kalimantan, dan di Sulawesi. Selama ini, gap itu besar sekali,” kata dia.

Salah satu penyebabnya adalah karena persebaran dokter spesialis tidak merata. Bukan semata-mata karena peralatan medis tidak tersedia di daerah. Dari pendidikan 7 dokter spesialis di RSPPN Panglima Besar Soedirman, diharapkan nantinya 514 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia bisa memiliki dokter spesialis. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang lebih baik.

”Ini juga yang kami harapkan ada di setiap rumah sakit TNI. Karena artinya apa, artinya setiap ada prajurit yang perlu dirawat, selesai di situ. Tidak perlu dirujuk. Sama setiap rakyat yang dirawat, kalau bisa 90-95 persen selesai di kota itu. Tidak perlu dirujuk. Diharapkan 514 kabupaten, kota dan seluruh rumah sakit TNI harus punya 7 dokter spesialis itu,” jelasnya.

Bila tidak dilakukan percepatan, Budi Gunadi menyampaikan bahwa target tersebut tidak akan terpenuhi bahkan sampai 20 tahun ke depan. Karena itu, Kemenkes bersama Kemhan melakukan percepatan. Pendidikan dilaksanakan di RSPPN Panglima Besar Soedirman.

”Itu sebabnya tadi saya sudah laporkan ke pak menhan. Pak menhan juga setuju agar rumah sakit ini segera dijadikan rumah sakit penyelenggara pendidikan utama untuk 7 dokter spesialis itu,” pungkasnya. (*/)

Posting Komentar untuk "Kemenkes Setuju RSPPN Panglima Besar Soedirman Jadi Rumah Sakit Penyelenggara Pendidikan Utama untuk Spesialis Dasar"