Deretan Alutsista yang Dibeli Prabowo

PRESIDEN Prabowo Subianto tercatat rajin belanja alat utama sistem pesenjataan atau alutsista. Hal ini bahkan telah ia lakukan sejak menjabat sebagai Menteri Pertahanan pada 2019 hingga 2024.

Laporan Harian Tempo edisi 23 Oktober 2025 menuliskan, Prabowo menjadikan belanja alat pertahanan sebagai sarana diplomasi tingkat tinggi. Indonesia tercatat saat ini memiliki kontrak aktif dengan Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Inggris, Korea Selatan, dan Belanda. Prabowo juga memperluas jaringannya ke Turki dan Cina.

Selama satu tahun pemerintahan, Prabowo sebagai presiden telah menggelontorkan nilai fantastis untuk belanja alutsista teranyar. Kajian dari Laboratorium Indonesia 2045 atau Lab45 mengungkap setidaknya sudah ada empat jenis alutsista yang dibeli Prabowo.

Di antaranya jet tempur J-10 Cina senilai Rp 26,49 triliun, jet tempur KAAN dari Turki senilai Rp 19,86 triliun, kapal perang I Class dari Turki senilai Rp 18,21 triliun, serta kapal induk Garibaldi dari Itali dengan nilai kontrak sebesar Rp 7,45 triliun.

Belanja alutsista Prabowo tidak berhenti di situ. Sejumlah kontrak pengadaan telah ia jajaki. Alat-alat pertahanan untuk seluruh matra bakal tiba beberapa tahun mendatang.

Misalnya pesawat tempur buatan Prancis, Rafale. Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Mohamad Tonny Harjono mengatakan rencananya pada awal 2026 Indonesia akan kedatangan tiga pesawat Rafale ini.

"Rencananya antara Februari atau Maret (2026), kami akan menerima batch pertama tiga pesawat dulu," kata dia di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Sabtu, 13 September 2025.

Adapun Indonesia secara total memborong pesawat Rafale sebanyak 42 unit, yang akan dikirim secara berkala. Tahap kedua kedatangan Rafale buatan Dassault Aviation Prancis ini diperkirakan pada April 2026.

Teranyar, Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo membuka peluang membeli helikopter Black Hawk dari Amerika Serikat dengan jenis Sikorsky S-70M. Namun, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan pemerintah masih mengevaluasi rencana pembelian helikopter multimisi ini.

Indonesia sebelumnya telah menandatangani perjanjian kerja sama perihal pengadaan helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk tersebut. Hal ini tertuang dalam perjanjian kerja sama yang dilakukan PT Dirgantara dengan Sikorsky pada Agustus 2023 di Washington, Amerika Serikat.

Prabowo Subianto, yang saat itu menjabat Menteri Pertahanan, turut menyaksikan langsung penandatanganan tersebut, ditemani Rosan Roeslani yang kala itu menjabat Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara. Rencananya, Indonesia akan memiliki 24 unit helikopter Black Hawk tipe GFA ini.

Dani Aswara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Posting Komentar untuk "Deretan Alutsista yang Dibeli Prabowo"