Tradisi Grebeg Gunungan Meriahkan Pasar Djaten, Perhutani KPH Purwodadi Dorong Pelestarian Budaya - MENGGAPAI ASA

Tradisi Grebeg Gunungan Meriahkan Pasar Djaten, Perhutani KPH Purwodadi Dorong Pelestarian Budaya

Tradisi Grebeg Gunungan Meriahkan Pasar Djaten, Perhutani KPH Purwodadi Dorong Pelestarian Budaya

Media Purwodadi – Ratusan warga berkumpul di Pasar Djaten kawasan Wisata Grobogan Sendang Goa Sinawah saat tradisi grebeg gunungan digelar.

Perayaan ini menandai satu tahun Pasar Djaten, pasar unik dengan sistem pembayaran koin kayu jati yang dipenuhi jajanan tradisional khas Jawa.

Pasar Djaten kini menjadi destinasi populer di Grobogan karena menyatukan wisata alam, kuliner tradisional, serta nuansa budaya lokal.

Acara berlangsung Minggu, 7 September 2025, di Desa Kronggen, Kecamatan Brati, wilayah hutan yang dikelola Perhutani KPH Purwodadi.

Pengunjung disuguhi makanan khas seperti pecel, nasi jagung, soto ndeso, getuk, hingga minuman rempah dalam suasana tempo dulu.

Selain kuliner, berbagai atraksi budaya menambah kemeriahan, menjadikan Pasar Djaten bukan sekadar pasar, melainkan ruang wisata edukatif.

Perhutani menegaskan dukungannya agar tradisi Pasar Djaten tetap terjaga sebagai bentuk dorongan pelestarian budaya berbasis alam.

Administratur Perhutani KPH Purwodadi, Untoro Tri Kurniawan, menilai keberadaan pasar telah menjadi contoh nyata sinergi budaya dan lingkungan.

“Pasar Djaten telah menjadi inovasi wisata yang menggabungkan kearifan lokal, budaya, dan kelestarian alam hutan,” ungkapnya Minggu, 7 September 2025.

Ia menambahkan, kegiatan ini mampu memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekaligus mendukung upaya pelestarian budaya lokal.

Kepala BKPH Jatipohon, Tutut Sugiarto, menyebut partisipasi masyarakat sebagai faktor penting dalam menjaga keberlanjutan pasar budaya ini.

“Setiap Minggu Pahing, kawasan ini selalu dipadati pengunjung. Sistem pembayaran menggunakan koin kayu jati bukan hanya unik,” katanya.

Tutut berharap Pasar Djaten terus eksis sebagai bagian dari pelestarian budaya sekaligus memperkuat identitas Kabupaten Grobogan.

Salah satu pengunjung, Siti Wahyuni dari Purwodadi, mengaku bahagia bisa hadir bersama keluarga untuk mengikuti tradisi grebeg gunungan.

“Saya dan keluarga sangat bahagia bisa ikut berebut gunungan jajan pasar. Anak-anak juga senang mencoba berbagai jajanan tradisional,” ujarnya.

Keindahan hutan, kesejukan udara, dan keberadaan goa alami menambah daya tarik kawasan Pasar Djaten bagi para wisatawan.

Pasar Djaten pun menjadi wadah kebersamaan yang menghubungkan masyarakat dengan tradisi dan budaya leluhur mereka.

Dengan konsep kuliner, alam, dan tradisi, pasar ini berhasil menarik perhatian sekaligus mendapat dukungan penuh dari Perhutani KPH Purwodadi.

Keberadaan jajanan tradisional di Pasar Djaten membuktikan kuliner warisan masih diminati dan menjadi bagian penting Wisata Grobogan.

Pasar Djaten, dengan dorongan Perhutani KPH Purwodadi, kini menjelma sebagai simbol pelestarian budaya dan jajanan tradisional.***

Posting Komentar untuk "Tradisi Grebeg Gunungan Meriahkan Pasar Djaten, Perhutani KPH Purwodadi Dorong Pelestarian Budaya"