Tiara, Hafidzah dan Mahasiswa Baru Unisba, Ingin Gabungkan Kecintaannya pada Al-Qur’an dan Tekad Tolong Sesama

PIKIRAN RAKYAT - Tiara Karomahtul Awaliyah, mahasiswi baru Fakultas Farmasi Universitas Islam Bandung (Unisba) angkatan 2025/2026, menjadi salah satu penerima beasiswa Hafidz Al Quran. 

Gadis asal Kabupaten Tegal ini telah menghafal 30 juz Al Quran meski masih dalam proses pemantapan pada 22 juz.

Tiara, lulusan MAN Tegal, lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya seorang wiraswasta dan ibunya pedagang pakaian. 

"Ekonomi keluarga kami cukup, tapi beasiswa sangat membantu meringankan biaya kuliah,” tuturnya. 

Sejak kelas V SD, Tiara sudah mulai menghafal Al Quran di rumah tahfidz atas ajakan teman dan dukungan orangtua. Saat kelas VI, hafalan menjadi prioritas hidupnya.

Perjalanan menghafal bukan tanpa tantangan. “Kadang rasa malas datang, tapi saya punya target, jadi harus bisa,” ungkapnya. 

Motivasi terbesar Tiara adalah membahagiakan kedua orangtua dan kelak mempersembahkan mahkota di surga untuk mereka. Ia pun mengajarkan ibunya membaca Al Quran dan memotivasi ayahnya menghafal surat-surat pendek.

Prestasinya di bidang keagamaan tak diragukan. Saat SMP, Tiara meraih juara MTQ 5 juz dan tilawah tingkat provinsi. Ketika SMA, ia menjuarai Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) se-Jawa Tengah. Tiara juga aktif mengikuti olimpiade biologi dan berbagai lomba hafalan.

Tiara mengaku mantap memilih jurusan Farmasi, karena ingin menggabungkan kecintaannya pada Al Quran dan tekad menolong sesama. 

"Saya diajarkan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Farmasi menjadi jalan saya membantu di bidang kesehatan,” katanya. 

Setelah lulus, Tiara bercita-cita melanjutkan pendidikan apoteker atau S-2 Farmasi dan siap merantau untuk pengalaman kerja.

Alasan memilih Unisba pun jelas. “Saya mencari kampus islami yang mendukung hafidz. Di Unisba, mahasiswa bisa berkembang secara akademik dan keagamaan. Beasiswa hafidz memotivasi saya menjaga hafalan sekaligus meringankan beban orangtua,” katanya.

Kini, Tiara menetap di kos dan tetap menargetkan hafalan harian: minimal murajaah empat juz, bahkan hingga enam juz saat akhir pekan. 

Pesannya kepada adik-adik kelas yang akan kuliah, “Kalau ada kemauan, pasti bisa. Kejar akhirat, maka dunia akan mengikuti.”

Tiara Karomahtul Awaliyah menjadi contoh inspiratif mahasiswa yang menyeimbangkan prestasi akademik, pengabdian agama, dan cita-cita masa depan.

Cerita Salman

Selain Tiara, ada pula Salman Alfarizi, pemuda asal Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, resmi menjadi mahasiswa baru Universitas Islam Bandung (Unisba) angkatan 2025/2026 melalui beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Lulusan SMKN 1 Suak Tapeh jurusan Teknik Komputer dan Informatika ini mulai menghafal serius di kelas VI SD dan kini telah menguasai 5 juz. “Setelah shalat saya biasakan membaca minimal 20 ayat,” tuturnya. 

Targetnya jelas: menuntaskan hafalan 30 juz. Menariknya, sang adik kedua yang kini duduk di bangku kelas 2 SMA juga hafidz.

Tahun 2024, usai lulus SMK, Salman sempat menunda kuliah demi mengikuti tes sekolah kedinasan. Sambil menunggu, ia bekerja di proyek tol Betung–Jambi sebagai pengukur lapangan dan membantu orangtua berjualan roti. 

“Ketika lulus KIP Unisba, saya berhenti berjualan roti dan fokus menyiapkan kuliah,” tuturnya.

Salman memilih Program Studi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) karena prospek kerja yang luas dan keinginannya memperbaiki tata ruang di Banyuasin. 

“Di kabupaten saya masih banyak wilayah yang penataannya berantakan. Saya ingin pulang mengabdi,” ungkapnya.

Bagi Salman, beasiswa KIP adalah pintu besar untuk mewujudkan mimpi. “Program ini sangat membantu bagi siswa yang terkendala biaya. Panitianya juga ramah dan prosesnya jelas,” ujarnya penuh syukur. (*)

Posting Komentar untuk "Tiara, Hafidzah dan Mahasiswa Baru Unisba, Ingin Gabungkan Kecintaannya pada Al-Qur’an dan Tekad Tolong Sesama"