Serangan Israel di Doha Qatar Meningkatkan Ketegangan Regional dan Tuduhan Genosida di Jalur Gaza Palestina

menggapaiasa.com–Israel melancarkan serangan udara ke Doha, Qatar, menargetkan pertemuan para pemimpin Hamas. Serangan ini menewaskan sedikitnya tujuh orang, termasuk dua petugas keamanan Qatar, dan memicu kecaman internasional.
Dilansir dari laman Al-Jazeera pada Kamis (11/9), Insiden tersebut menandai serangan pertama Israel ke wilayah Qatar dan memicu ketegangan regional.
Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, menyebut serangan itu sebagai bentuk terorisme negara. Ia menegaskan bahwa aksi Israel melanggar kedaulatan Qatar dan hukum internasional yang berlaku.
Sheikh Mohammed juga menyerukan tanggapan kolektif dari negara-negara Teluk untuk menghadapi ancaman Israel.
Serangan ke Qatar terjadi di tengah meningkatnya tuduhan genosida terhadap Israel atas kampanye militernya di Gaza. Sejak Oktober 2023, lebih dari 64.656 warga Palestina dilaporkan tewas akibat bombardir Israel di wilayah tersebut.
Serangan yang semakin brutal ini memperburuk krisis kemanusiaan dan memicu seruan global untuk gencatan senjata.
Sheikh Mohammed menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sengaja merusak peluang perdamaian di Gaza.
Sheikh Mohammed menyatakan, upaya mediasi Qatar yang diketahui Israel dan Amerika justru dijadikan alasan serangan. Menurutnya, Netanyahu harus diadili di Mahkamah Pidana Internasional atas kejahatan perang.
Pemimpin Hizbullah, Naim Kassem, memperingatkan bahwa serangan ke Qatar menjadi pesan ancaman bagi negara-negara Teluk. Ia menilai langkah Israel sebagai bagian dari rencana “Israel Raya” yang berambisi memperluas wilayah.
Kassem menegaskan dukungannya terhadap Qatar dan perlawanan Palestina menghadapi agresi Israel. Para pemimpin Teluk, termasuk dari Uni Emirat Arab, Kuwait, Yordania, dan Arab Saudi, menyatakan solidaritas kepada Qatar.
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, menegaskan dukungan penuh terhadap langkah Qatar mempertahankan kedaulatannya. Mereka mengecam serangan Israel sebagai pelanggaran hukum internasional yang mengancam stabilitas kawasan.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menelpon Emir Qatar untuk mengecam serangan Israel yang dinilainya tidak dapat diterima.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan tidak menyetujui serangan, namun tidak mengambil langkah nyata. Ketidakpastian sikap Amerika Serikat menimbulkan pertanyaan tentang dukungan Washington terhadap Israel.
Serangan Israel ke Qatar menambah daftar serangan lintas batas yang dilakukan negara tersebut dalam beberapa hari terakhir. Dalam 72 jam, Israel dilaporkan telah menyerang enam negara lain selain Qatar.
Situasi ini memperdalam krisis Timur Tengah dan meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.
Posting Komentar untuk "Serangan Israel di Doha Qatar Meningkatkan Ketegangan Regional dan Tuduhan Genosida di Jalur Gaza Palestina"
Posting Komentar