Pemkab Blora Siapkan Rp43 Miliar untuk Bangun 136 Desa, Apa Saja Fokusnya?

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Blora, Yayuk Windrati, menyampaikan bahwa anggaran ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2024 yang mencapai Rp58,02 miliar. Besaran dana ditentukan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), sementara Dinas PMD berperan dalam memfasilitasi penyaluran agar tepat sasaran.
Dana bantuan tahun ini difokuskan pada empat bidang utama: infrastruktur, ekonomi, kesehatan, dan pariwisata. Beberapa desa telah menyiapkan program pembangunan, seperti pembangunan jalan paving di Dukuh Kedungsumur, Desa Bacem, Kecamatan Banjarejo senilai Rp170 juta untuk memperlancar akses warga. Desa Kacangan di Kecamatan Todanan juga akan membangun ruko pasar senilai Rp150 juta sebagai tempat usaha bagi pedagang kecil.
Di Desa Jati, Kecamatan Jati, pembangunan gedung Pos Kesehatan Desa (PKD) dengan nilai Rp200 juta direncanakan untuk meningkatkan layanan kesehatan masyarakat. Sedangkan Desa Ngloram, Kecamatan Cepu, akan melakukan revitalisasi situs Wora Wari dengan anggaran Rp600 juta untuk mengembangkan potensi pariwisata lokal.
Selain penyaluran dana, pemerintah juga menekankan pentingnya monitoring. Petugas akan turun langsung memastikan pekerjaan sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) serta memastikan kelengkapan administrasi pertanggungjawaban.
Meski jumlah anggaran turun, bantuan keuangan ini tetap menjadi sumber penting dalam pembangunan desa, bersinergi dengan Dana Desa (DD). Dana tersebut dimanfaatkan untuk memperbaiki sarana dan prasarana vital, mulai dari jalan, pasar, sekolah, hingga fasilitas kesehatan.
Kepala Desa Jati, Supardi, menyambut positif pembangunan gedung PKD yang menjadi prioritas untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat. Dengan gedung baru, layanan kesehatan diharapkan menjadi lebih optimal, terstruktur, dan menjangkau lebih banyak warga.
Fasilitas di gedung PKD akan dilengkapi dengan laboratorium sederhana untuk pemeriksaan darah rutin, serta didukung tenaga kesehatan dan tenaga laboratorium dari puskesmas setempat. Dana Rp200 juta diyakini cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan, terutama bagi ibu dan anak.
Program pendampingan seribu hari pertama kehidupan juga diharapkan dapat mengarahkan ibu hamil selama masa kehamilan dan persalinan, mengurangi risiko komplikasi, serta menekan angka stunting di wilayah tersebut.***
Posting Komentar untuk "Pemkab Blora Siapkan Rp43 Miliar untuk Bangun 136 Desa, Apa Saja Fokusnya?"
Posting Komentar